Inilah sebagian komentar penumpang kereta api bawah tanah New York hari Rabu (13/4), sehari setelah insiden penembakan di dalam gerbong kereta api bawah tanah antara stasiun yang terletak di jalan 59 dan 36.
Seorang penumpang mengatakan ia khawatir, tetapi ia harus berangkat kerja dan melihat lebih sedikit orang naik kereta api hari ini. Lainnya mengatakan ia berdoa sepenuh hati ketika melintasi stasiun di mana insiden terjadi. Tetapi tidak sedikit yang yakin polisi akan segera menangkap tersangka pelaku.
Keyakinan warga pada kemampuan aparat keamanan menangkap tersangka pelaku terbukti Rabu siang. Tersangka yang diidentifikasi sebagai Frank R. James, yang berusia 62 tahun, ditangkap di salah satu sudut Manhattan. Belum jelas apakah pasal terkait terorisme akan dikenakan kepadanya atau tidak.
Polisi mengatakan tersangka pelaku melepaskan sedikitnya 33 tembakan di dalam gerbong kereta api saat jam sibuk. Sedikitnya 29 orang luka-luka, termasuk 10 orang yang mengalami luka tembak.
Hasil Penyelidikan Sementara
Dalam konferensi pers hari Rabu, Kepala Detektif di Kepolisian New York, James Essig mengungkapkan beberapa deskripsi tersangka pelaku.
“Ia diketahui sebagai laki-laki berkulit gelap, bertubuh kekar, mengenakan rompi konstruksi berwarna hijau-oranye, mengenakan jaket dengan tudung abu-abu dan bermasker. Saat kereta api mendekati stasiun di jalan 36, saksi mata mengatakan laki-laki itu melemparkan dua granat asap ke lantai dan mengacungkan pistol jenis Glock kaliber 9 milimeter. Ia menembakkan senjata sedikitnya 33 kali dan menyerang 10 orang di dalam kereta api. Ia kemudian melarikan diri dan para detektif kami masih berupaya keras mengetahui keberadaannya,” ujar Essig.
Ditambahkannya, polisi menemukan sebuah pistol Glock, tiga magasin – satu di dalam pistol, satu di bawah tempat duduk dan satu lainnya di dalam sebuah ransel – 33 selongsong peluru, 15 peluru dan lima pecahan peluru, dua granat asap yang sudah digunakan dan dua granat asap yang masih utuh, kampak, dan lainnya. Penemuan sebuah kunci mobil untuk memindahkan barang di lokasi membuat polisi menemukan sebuah mobil yang diparkir di sekitar Brooklyn.
Dalam proses penyelidikan polisi juga menemukan beberapa video yang dipasang Frank R. James di media sosial di mana ia mengecam Amerika sebagai tempat yang rasis dan sesekali mencerca Walikota Eric Adams. Kepala Kepolisian New York Keechant Sewell menyebut video-video itu “mencemaskan.”
Gubernur New York: Tersangka Ingin Menakuti Warga
Gubernur New York Kathy Hochul hari Rabu (13/4) mengunjungi sebagian korban penembakan itu di Maimonides Medical Center di Brooklyn. Ia menggambarkan serangan itu sebagai “aksi teror untuk menakut-nakuti warga New York.”
“Ini adalah tindakan teror untuk menimbulkan rasa takut di hati warga New York. Tetapi mereka tidak tahu dengan siapa mereka sedang bermain-main.”
Lima korban penembakan masih berada dalam kondisi kritis, tetapi diperkirakan akan bertahan. Puluhan lainnya yang menderita sesak nafas dan cedera ringan juga masih menjalani perawatan. [em/jm]