Polisi Inggris mengatakan mereka telah melakukan penangkapan sehubungan dengan serangan bom pada jam sibuk di kereta bawah tanah London, Jumat (15/9).
Pihak berwenang mengatakan seorang pria berusia 18 tahun ditangkap di daerah pelabuhan Dover, Sabtu pagi (16/9). Dover adalah pelabuhan feri utama untuk perjalanan antara Inggris dan Perancis. Sebuah pernyataan polisi menyebut penangkapan tersebut “signifikan.”
Sebelumnya, Sabtu, pihak berwenang Transportasi London mengatakan mereka telah membuka kembali stasiun Parsons Green di mana bom di kereta api itu sebagian diledakkan.
Perdana Menteri Theresa May mengatakan setelah serangan tersebut bahwa Pusat Analisis Terorisme Gabungan negara itu memutuskan untuk menaikkan tingkat ancaman menjadi “kritis” yang berarti serangan lebih lanjut bisa terjadi dalam waktu dekat.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Tetapi kelompok teroris itu memiliki sejarah mengklaim bertanggung jawab atas suatu serangan yang mungkin tidak terkait dengan kelompoknya.
Tidak lama setelah serangan tersebut, polisi bersenjata turun ke stasiun Parsons Green.
Perdana Menteri May mengatakan masyarakat mungkin akan melihat lebih banyak polisi bersenjata di jalan-jalan dan jaringan transportasi. Perdana menteri itu juga mengatakan anggota militer akan mulai membantu polisi, menjaga keamanan di beberapa tempat yang tidak dapat diakses oleh publik.
Dinas Kesehatan Nasional Jumat malam mengatakan 21 orang yang berada di kereta bawah tanah pada saat terjadinya ledakan kini dirawat di rumah sakit, sementara delapan orang lainnya sudah dibolehkan pulang.
Ledakan tersebut merupakan serangan teroris kelima terbesar di Inggris tahun ini.
Presiden Amerika Donald Trump menelepon Perdana Menteri May, Jumat (15/9) untuk menyampaikan dukacita, kantor juru bicara Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan tersebut juga mengatakan Presiden Trump “berjanji untuk melanjutkan kerja sama erat dengan Inggris untuk menghentikan serangan di seluruh dunia yang menarget warga sipil yang tidak berdosa dan untuk memerangi ekstremisme.”
Walikota London Sadiq Khan mengatakan bahwa ibukota Inggris itu “tidak akan pernah terintimidasi atau dikalahkan oleh terorisme.” [lt]