Bom rakitan meledak di London Jumat (15/9) pagi dalam kereta api yang padat penumpang, melukai sekurang-kurangnya 29 orang. Polisi menyebut insiden ini serangan teror. Petugas darurat mengatakan salah satu korban dalam keadaan kritis. Delapan korban telah dirawat dan diperbolehkan pulang.
Mark Rowley, Deputi Asisten Komisaris Polisi Metropolitan London mengatakan kepada wartawan tampaknya ini adalah ledakan yang disengaja. Setelah penyidikan awal Rowley mengatakan, “Kami perkirakan ini adalah detonasi peledak rakitan.”
Polisi bersenjata London tiba di stasiun kereta bawah tanah Parsons Green setelah penumpang melaporkan tentang ledakan dan kebakaran. Polisi London menyatakan sebuah bom rakitan adalah sumber api tersebut. Polisi menyatakan investigasi mereka didukung berdasarkan masukan dari MI-5, badan intelijen domestik Inggris.
Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengimbau masyarakat agar tenang dan menyatakan penting untuk tidak berspekulasi. Wali kota London Sadiq Khan mengatakan ibukota Inggris itu “tidak akan pernah terintimidasi atau ditaklukkan teroris."
Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kedutaan Besar Indonesia di London terus mengikuti perkembangan aksi teror di London ini. Sampai saat berita ini diturunkan tidak ada info mengenai WNI yang menjadi korban dalam aksi teror tersebut. Masyarakat Indonesia yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi hotline KBRI London, +44207881221235.
Para saksi mata menggambarkan situasi panik di sana.
Chris Wildish, seorang penumpang, mengatakan ada kobaran api besar yang mencapai langit-langit kereta, disusul oleh bau bahan kimia. Ia mengatakan sejumlah anak sekolah berada di kereta yang padat itu dan mereka terjatuh sewaktu penumpang yang panik keluar dari kereta.
Foto-foto yang diambil di dalam kereta menunjukkan sebuah ember plastik putih di dalam sebuah kantong belanja dari toko swalayan. Asap dan apa yang tampak seperti kabel-kabel juga terlihat dalam foto itu.
Presiden Amerika Donald Trump Jumat pagi mengeluarkan cuitan yang menyatakan, ”Serangan lainnya di London oleh teroris pecundang. Mereka adalah orang-orang sakit dan gila yang berada di dalam pengawasan Scotland Yard. Harus proaktif!”
Ini adalah serangan kelima yang dilakukan tersangka teroris di London dalam enam bulan. Perdana Menteri Inggris Theresa May dijadwalkan memimpin rapat darurat pemerintah pada hari Jumat. [uh/lt]