Polisi Hong Kong menahan 12 pemrotes yang memblokir beberapa jalan di perkampungan Mong Kok, Rabu malam (24/12), sementara para demonstran pro-demokrasi kembali ke lokasi yang pernah diduduki ratusan pemrotes selama lebih dari dua bulan.
Sebuah pernyataan polisi, hari Kamis (25/12), menyebutkan, polisi menggunakan semprotan cabe dan pentungan untuk membubarkan protes dan menangkap demonstran, atas tuduhan mulai dari menyerang polisi hingga gagal menunjukkan kartu identitas. Pernyataan tadi juga menambahkan, dua polisi luka dalam operasi itu.
Selama beberapa bulan belakangan ini, ribuan pemrotes menduduki tiga perkampungan yang ramai, termasuk Mong Kok, menuntut agar warga kota Hong Kong yang semi otonom itu, diizinkan memilih tim pemimpin eksekutif mereka pada tahun 2017 kelak, dari daftar kandidat yang dicalonkan secara terbuka.
Para pejabat China mewajibkan sebuah komite yang diduga bekerjasama dengan Beijing, memilih para kandidat. Polisi membersihkan lokasi protes yang terakhir tanggal 15 Desember lalu.