Polisi Hong Kong membersihkan lokasi protes terakhir hari Senin (15/12), memindahkan sisa-sisa tenda yang telah memblokir kota selama lebih dari 10 minggu.
Polisi memerintahkan para pemrotes agar "dengan segera" meninggalkan distrik Causeway Bay. Sebuah kelompok kecil para pemimpin protes meneriakkan "Kami akan kembali" dan menyerukan agar kepala eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying mundur.
Polisi merubuhkan lokasi protes terbesar di distrik Admiralty, hari Kamis (11/12), setelah menangkap para pemimpin protes dan legislator pro-demokrasi. Para pengunjuk rasa itu menuntut agar Beijing menyelenggarakan pemilu demokratis penuh di Hong Kong tahun 2017. China telah mengatakan, semua kandidat harus melewati proses pemeriksaan dan menolak tuntutan-tuntutan para demonstran.
Hong Kong, bekas koloni Inggris, dikembalikan ke bawah kekuasaan China tahun 1997. Sebagai wilayah semi otonomi China, warga Hong Kong menikmati banyak kebebasan yang tidak dialami oleh warga di China daratan.