Patroli gabungan polisi dan militer di Poso, Sulawesi Tengah, mengamankan sebuah bom rakitan seberat 10 kilogram dari dekat dusun Tamanjeka, kecamatan Poso Pesisir yang ditemukan Minggu (28/10).
Kepala Kepolisian Resor Poso AKBP Eko Santoso pada Senin (29/10) menjelaskan bom tersebut dikemas dalam wadah Tupperware dan ditanam dalam tanah dekat sebuah pondok milik warga setempat, berlokasi sekitar dua jam dari dusun Tamanjeka.
Dari hasil penguraian oleh satuan penjinak bom Gegana Brigadir Mobil Polda Sulawesi Tengah, ditemukan sejumlah material bom diantaranya detonator, bahan peledak serbuk putih, pot paku, batere serta kabel, ujar Eko. Bom Rakitan itu, menurut Eko siap meledak dengan kekuatan ledakan yang cukup tinggi.
Hingga saat ini upaya pencarian oleh aparat terhadap kelompok bersenjata yang diduga kuat berada di kawasan Gunung Biru Tamanjeka di Poso berjalan sangat lambat. Selain dihadapkan pada medan pegunungan dan hutan, petugas juga harus ekstra hati-hati mengantisipasi ancaman ranjau bom rakitan yang dipasang oleh kelompok teroris. Saat ini setidaknya terdapat 250 personil gabungan TNI Polri yang sejak 16/10 bersiaga di sekitar dusunTamanjeka dan Uweralulu, kecamatan Poso Pesisir.
Eko mengakui hambatan itu menyulitkan upaya pencarian tempat persembunyian dan pelatihan dari kelompok teroris di Poso.
"Memang pada dasarnya medan yang berat. Medannya sangat sulit. Yang jelas untuk kendaraan tidak bisa naik kemudian jarak tempuh ke lokasi juga cukup jauh. Lokasi yang diduga tempat tempat pelatihan dan persembunyian,” ujarnya.
Sementara itu, pada Senin (19/10) siang, ada ledakan terjadi di Pantai Penghibur, kecamatan Poso Kota. Namun setelah diselidiki pihak berwajib, ledakan itu hanya disebabkan oleh petasan.
Kepala Kepolisian Resor Poso AKBP Eko Santoso pada Senin (29/10) menjelaskan bom tersebut dikemas dalam wadah Tupperware dan ditanam dalam tanah dekat sebuah pondok milik warga setempat, berlokasi sekitar dua jam dari dusun Tamanjeka.
Dari hasil penguraian oleh satuan penjinak bom Gegana Brigadir Mobil Polda Sulawesi Tengah, ditemukan sejumlah material bom diantaranya detonator, bahan peledak serbuk putih, pot paku, batere serta kabel, ujar Eko. Bom Rakitan itu, menurut Eko siap meledak dengan kekuatan ledakan yang cukup tinggi.
Hingga saat ini upaya pencarian oleh aparat terhadap kelompok bersenjata yang diduga kuat berada di kawasan Gunung Biru Tamanjeka di Poso berjalan sangat lambat. Selain dihadapkan pada medan pegunungan dan hutan, petugas juga harus ekstra hati-hati mengantisipasi ancaman ranjau bom rakitan yang dipasang oleh kelompok teroris. Saat ini setidaknya terdapat 250 personil gabungan TNI Polri yang sejak 16/10 bersiaga di sekitar dusunTamanjeka dan Uweralulu, kecamatan Poso Pesisir.
Eko mengakui hambatan itu menyulitkan upaya pencarian tempat persembunyian dan pelatihan dari kelompok teroris di Poso.
"Memang pada dasarnya medan yang berat. Medannya sangat sulit. Yang jelas untuk kendaraan tidak bisa naik kemudian jarak tempuh ke lokasi juga cukup jauh. Lokasi yang diduga tempat tempat pelatihan dan persembunyian,” ujarnya.
Sementara itu, pada Senin (19/10) siang, ada ledakan terjadi di Pantai Penghibur, kecamatan Poso Kota. Namun setelah diselidiki pihak berwajib, ledakan itu hanya disebabkan oleh petasan.