Perdana Menteri Tunisia telah mengumumkan sebuah pemerintahan koalisi pimpinan Islamis yang baru terbentuk setelah perundingan pada menit-menit terakhir yang bertujuan mencegah krisis politik besar.
Kesepakatan itu, yang dicapai hari Jumat hanya beberapa jam sebelum tenggat tengah malam, mencakup beberapa politisi independen menempati posisi menteri dalam negeri, luar negeri, pertahanan dan kehakiman.
Pengangkatan itu mencerminkan uluran tangan penting oleh partai Ennahda yang berkuasa yang akan habis masa jabatannya untuk menenangkan ketegangan politik.
Perdana Menteri terpilih, Ali Larayedh, mengatakan tim baru ini hanya akan memerintah sampai pemilu yang akan diselenggarakan pada akhir tahun 2013.
Larayedh menggantikan Hamadi Jebali, yang mengundurkan diri setelah politisi oposisi sekuler Chokri Belaid ditembak mati di luar rumahnya di Tunis pada bulan Februari. Kematiannya memicu kerusuhan anti-pemerintah di seluruh pelosok negeri, menciptakan krisis politik di negara itu.
Kesepakatan itu, yang dicapai hari Jumat hanya beberapa jam sebelum tenggat tengah malam, mencakup beberapa politisi independen menempati posisi menteri dalam negeri, luar negeri, pertahanan dan kehakiman.
Pengangkatan itu mencerminkan uluran tangan penting oleh partai Ennahda yang berkuasa yang akan habis masa jabatannya untuk menenangkan ketegangan politik.
Perdana Menteri terpilih, Ali Larayedh, mengatakan tim baru ini hanya akan memerintah sampai pemilu yang akan diselenggarakan pada akhir tahun 2013.
Larayedh menggantikan Hamadi Jebali, yang mengundurkan diri setelah politisi oposisi sekuler Chokri Belaid ditembak mati di luar rumahnya di Tunis pada bulan Februari. Kematiannya memicu kerusuhan anti-pemerintah di seluruh pelosok negeri, menciptakan krisis politik di negara itu.