Perdana Menteri Sudan yang baru diangkat Abdalla Hamdok, Kamis (5/9) mengumumkan kabinetnya, yang pertama sejak militer menggulingkan Presiden Omar al-Bashir pada April.
Hamdok memilih Asmaa Abdalla sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai menteri luar negeri dalam sejarah Sudan.
Ia juga memilih perempuan untuk memimpin Kementerian Olahraga dan Pemuda, Kementrian Pendidikan Tinggi, dan Kementrian Pembangunan Tenaga Kerja dan Sosial.
Hamdok, mantan pejabat penting Komisi Ekonomi PBB untuk Afrika, memilih Ibrahim Elbadawi, mantan ekonom Bank Dunia, sebagai menteri keuangan.
Perdana Menteri itu mengatakan ia masih bernegosiasi dengan gerakan pro-demokrasi mengenai dua posisi yang tersisa untuk menyelesaikan susunan kabinet dengan 20 anggota.
Hamdok mengatakan kabinet itu akan segera menangani tantangan-tantangan utama yang dihadapi pemerintah transisi, yang meliputi merombak ekonomi yang sedang kesulitan dan mencapai perdamaian dengan kelompok-kelompok bersenjata.
Mencapai perdamaian akan secara tajam mengurangi pengeluaran militer, yang saat ini menghabiskan 80 persen dari anggaran negara, katanya."Jika kita bisa mengakhiri pengeluaran militer, akan membantu kita memberikan kesehatan dan pendidikan," tambah Hamdok. [my/pp]