Perdana Menteri Singapura melakukan pembelaan yang kuat terhadap Partai Aksi Rakyat (PAP) yang telah lama berkuasa pada Rabu (2/8), bahkan setelah ia mengakui bahwa partai tersebut "terpukul" oleh serangkaian skandal politik yang jarang terjadi.
Lee Hsien Loong mengatakan, ia berjanji untuk "menunjukkan kepada warga Singapura bahwa partainya akan menjunjung tinggi standar dan melakukan hal yang benar, sehingga kepercayaan tetap terjaga, dan sistem Singapura terus berjalan dengan baik".
Singapura selama ini memanfaatkan reputasinya sebagai negara dengan pemerintahan yang bersih untuk menarik investasi asing secara besar-besaran dan mengubah negara-kota itu menjadi pusat keuangan dan komersial.
Namun reputasi itu terancam oleh dua kehebohan besar: penangkapan seorang menteri kabinet di tengah penyelidikan korupsi; dan dua legislator PAP mengundurkan diri karena perselingkuhan.
Sebelum itu, dua anggota kabinet berpengaruh diselidiki karena diduga mendapatkan bantuan dalam persewaan bungalo era kolonial tetapi kemudian dinyatakan tidak melakukan kesalahan apa pun.
“Izinkan saya meyakinkan warga Singapura bahwa kami akan melindungi integritas sistem pemerintahan kita. Demi kebaikan negara kita, kami akan melaksanakan apa yang perlu dilakukan sesuai dengan hukum, bahkan jika secara politis mungkin memalukan dan menyakitkan partai kami," kata Lee.
"Saya tidak akan gentar atau ragu untuk melakukan tugas saya, untuk menjaga sistem kita kuat dan bersih. Beginilah cara pemerintah PAP dapat terus mendapatkan kepercayaan yang telah diberikan warga Singapura kepada kami."
Lee mengatakan ia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut tentang penyelidikan terhadap Menteri Perhubungan S. Iswaran, yang telah ia perintahkan untuk cuti, karena penyelidikan masih dilakukan.
Iswaran ditangkap dan dibebaskan dengan jaminan bulan lalu setelah badan antikorupsi yang berpengaruh, Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) meluncurkan penyelidikan terhadapnya.
Juga bulan lalu, ketua parlemen Tan Chuan Jin dan seorang legislator perempuan mengundurkan diri karena perselingkuhan.
Skandal itu muncul ketika partai -- yang telah berkuasa tanpa gangguan selama 64 tahun -- bangkit kembali dari hasil pemilu terburuknya pada tahun 2020, ketika perolehan suaranya jatuh ke rekor terendah sementara oposisi memperoleh lebih banyak kursi.
Namun, PAP mempertahankan lebih dari dua pertiga mayoritasnya.
Pemilihan umum baru dijadwalkan pada tahun 2025, dengan generasi pemimpin yang lebih muda diperkirakan akan memimpin.
Lee, 71, sebelumnya mengatakan ia akan menyerahkan kepemimpinan kepada wakilnya saat ini, Lawrence Wong, namun ia tidak mengungkapkan kapan itu akan dilakukan. [ab/uh]
Forum