Pakistan mengatakan sangat kecewa dengan meningkatnya kekerasan di Afghanistan. Islamabad mengatakan, sikap bermusuhan yang ditunjukkan semua pihak yang bertikai di Afghanistan membahayakan usaha perdamaian di negara tetangganya yang dikoyak perang itu.
PM Pakistan Imran Khan mengeluarkan pernyataan tersebut hari Kamis (25/4), sementara AS menggelar usaha diplomasi untuk mewujudkan penyelesaian yang disepakati bagi perang di Afghanistan yang telah berlangsung selama 17 tahun.
"Pakistan mengajak semua pihak untuk mengakui pentingnya momen ini dan memanfaatkanya,” kata Khan, yang pemerintahnya merasa berjasa mengatur pembicaraan langsung Washington dengan Taliban Afghanistan.
Proses dialog selama berbulan-bulan yang diprakarsai AS tidak menciutkan keinginan kelompok pemberontak Islamis itu untuk melancarkan serangan musim semi tahun ini. Taliban membenarkan langkah itu dengan mengatakan bahwa Afghanistan masih dalam pendudukan pihak asing. Menanggapi sikap Taliban, pasukan keamanan Afghanistan yang didukung AS melancarkan operasi penumpasan Taliban, juga pada musim semi.
Hubungan Afghanistan dan Pakistan sudah lama tidak berlangsung baik. Para pemimpin Afghanistan menuduh Pakistan secara diam-diam mendukung Taliban untuk merebut kembali kekuasaan di Afghanistan. Afghanistan menuding sikap Pakistan itu merupakan usaha untuk terus mencampuri urusan dalam negeri Afghanistan. (ab)