Tautan-tautan Akses

PM Israel Serukan Penutupan Badan Bantuan PBB untuk Palestina


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet di kantornya di Yerusalem, 7 Januari 2018.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet di kantornya di Yerusalem, 7 Januari 2018.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyerukan penutupan badan PBB urusan pengungsi Palestina, UNRWA, dengan menyatakan badan ini melanggengkan masalah Palestina. Netanyahu juga mengatakan dalam rapat kabinetnya, Minggu (8/1) bahwa tujuan utama UNRWA adalah untuk mengakhiri keberadaan negara Israel dan karena itu harus disingkirkan.

Pernyataan ini muncul beberapa hari setelah Presiden Amerika Donald Trump mengancam akan memangkas bantuan Amerika untuk Palestina. Berikut laporan wartawan VOA Zlatica Hoke.

Palestina dan para pendukungnya terus mengadakan protes menentang keputusan Trump mengenai pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel. Setelah presiden Amerika itu bulan lalu mengumumkan bahwa ia akan memindahkan kedutaan Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem, para pemimpin Palestina yang marah menyatakan mereka tidak akan lagi menerima mediasi Amerika dalam pembicaraan apapun dengan Israel.

Sebagai tanggapannya, Trump pekan lalu mengancam akan memangkas bantuan Amerika untuk Palestina, yang berjumlah sekitar 300 juta dolar per tahun. Warga Palestina menanggapinya dengan sikap menantang.

“Kalau berkenaan dengan ancaman, Amerika Serikat terbiasa mengancam rakyat Palestina, dan kami terbiasa bangkit menentang dan menghadapinya,” kata salah seorang warga.

“Jika kita terus hidup di bawah ancaman Israel dan Amerika, kita tidak akan pernah menjadi suatu negara,” ungkap warga lainnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Minggu bertindak lebih jauh daripada Trump dan mengatakan badan PBB yang didirikan tahun 1949 untuk mendukung pengungsi Palestina itu harus dibubarkan. Ia mengatakan, “Saya sepenuhnya sependapat dengan kritik tajam Presiden Trump mengenai UNRWA. UNRWA adalah organisasi yang melestarikan masalah pengungsi Palestina, juga melanggengkan narasi mengenai hak pengungsi untuk kembali, dengan tujuan mengakhiri keberadaan Negara Israel, dan karena itu UNRWA harus disingkirkan dari dunia.”

Netanyahu mengatakan badan PBB urusan pengungsi Palestina itu kini mendukung mereka yang sebagian besar adalah keturunan para pengungsi tersebut.

“Tentu saja ini menciptakan suatu situasi di mana telah ada cucu para pengungsi, yang tidak berstatus pengungsi, yang diurusi oleh UNRWA, dan akan ada 70 tahun berikutnya dengan lebih banyak lagi cicit pengungsi. Karena itu situasi tidak masuk akal ini perlu dihentikan,” lanjut Benjamin Netanyahu.

Perdana Menteri Israel itu mengusulkan agar dana yang dialokasikan bagi badan urusan pengungsi Palestina itu dialihkan ke Komisi Tinggi PBB urusan Pengungsi dan membantu apa yang ia sebut sebagai pengungsi yang sesungguhnya.

Para pengecam menyatakan bahwa memangkas dana bagi badan PBB untuk pengungsi Palestina tersebut akan memperburuk situasi tegang di kawasan itu, terutama di Gaza, di mana warga di sana telah memprotes kondisi kehidupan mereka yang memburuk. [uh/lt]

XS
SM
MD
LG