Perdana Menteri Inggris Boris Johnson hari Minggu (29/8) memuji angkatan bersenjata negara itu, setelah operasi evakuasi selama dua minggu yang dilakukan Inggris di Afghanistan berakhir.
Pesawat-pesawat militer yang membawa tentara dan diplomat Inggris dari Kabul mendarat di pangkalan udara Inggris hari Minggu, menyudahi keterlibatan militer Inggris selama 20 tahun di Afghanistan.
“Jika orang mencari bukti atas energi, semangat dan nilai-nilai negara ini, kesediaan kita menunjukkan kepemimpinan global untuk membantu mereka yang membutuhkan dan rentah di seluruh dunia, maka saya akan mengarahkan mereka pada operasi evakuasi di Kabul selama 14 hari terakhir,” ujar Johnson dalam sebuah pesan video yang dirilis hari Minggu.
Ia mengakhiri pernyataannya dengan berterima kasih pada semua orang yang terlibat dalam operasi itu, dengan mengatakan “mereka boleh berbangga hati atas apa yang telah mereka lakukan.”
Inggris mengatakan dalam dua minggu terakhir ini telah mengevakuasi lebih dari 15.000 warga Inggris dan warga Afghanistan yang rentan, tetapi masih ada 1.100 warga Afghanistan yang berhak datang ke Inggris yang belum dievakuasi.
Johnson menegaskan bahwa pengorbanan tentara Inggris tidak akan sia-sia, merujuk pada upaya membuka kesempatan untuk menempuh pendidikan bagi jutaan gadis Afghanistan, dan tidak adanya serangan teror yang dilakukan dari Afghanistan terhadap Barat dalam 20 tahun terakhir ini.
Johnson juga mengatakan Inggris akan “tetap terwakili di kawasan” dengan paket bantuan kemanusiaan dan pembangunan bernilai 286 juta poundsterling atau sekitar 394 juta dolar Amerika tahun ini. [em/jm]