Di Inggris, catatan yang baru dirilis menunjukkan Perdana Menteri David Cameron punya hubungan dekat dengan direktur eksekutif perusaahan media raksasa Rupert Murdoch, di tengah-tengah penyelidikan atas skandal penyadapan telepon.
PM Cameron mengungkapkan bahwa ia bertemu 26 kali dengan pejabat News Corporation milik Murdoch sejak menjadi pemimpin negara itu 14 bulan lalu, jumlah itu lebih dari dua kali dari jumlah kunjungan perdana menteri ke organisasi media lainnya.
Catatan itu menunjukkan bahwa Rebekah Brooks, yang mengundurkan diri hari Jumat sebagai direktur operasional media Inggris untuk perusahaan Murdoch, adalah satu-satunya yang diundang dua kali oleh PM Cameron ke tempat peristirahatan akhir pekan di Chequers.
Pemimpin pemerintahan Konservatif Inggris itu juga mengundang Andy Coulson ke Chequers bulan Maret, dua bulan setelah ia menanggalkan jabatan juru bicara perdana menteri. Coulson adalah mantan editor tabloid News of the World yang ditutup oleh Murdoch pekan lalu dan wartawan-wartawannya dituduh melakukan penyadapan telepon terhadap seorang remaja yang tewas terbunuh, tentara yang tewas dan lain-lainnya. Coulson didakwa awal bulan ini dengan tuduhan korupsi dan bersekongkol untuk menyadap jalur komunikasi, sejauh ini satu dari sembilan orang telah ditahan dalam skandal tersebut.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan hal itu tidak mengherankan dalam masyarakat demokratis akan ada "beberapa pertemuan" antara pemimpin Inggris dan direktur-direktur media. Tetapi Partai Buruh yang beroposisi mengatakan pertemuan yang sering menunjukkan PM Cameron "punya penilaian yang sangat tidak bijaksana."