NATO mengatakan satu dari pesawat tak-berawaknya telah hilang di angkasa Libya, dan membantah laporan bahwa pasukan yang setia kepada pemimpin Moammar Gaddafi telah menembak jatuh satu helikopter penyerang NATO.
Seorang jurubicara militer NATO mengatakan hari Selasa NATO telah kehilangan jejak helikopter tersebut di sepanjang pantai Libya tengah dan sedang menyelidiki insiden tersebut.
Tidak jelas apakah tembakan dari darat atau kerusakan mesin telah menjatuhkan pesawat tak berawak itu. Televisi pemerintah Libya telah berkali-kali menayangkan gambar rongsokan dari apa yang disebutnya helikopter penyerang Apache yang berawak dekat Zlitan, kira-kira 135 kilometer sebelah timur ibukota Tripoli.
Perancis dan Inggris telah mulai mengerahkan helikopter penyerang sebagai bagian dari misi yang dipimpin NATO sebelumnya bulan ini.
Juga hari Selasa, Perdana Menteri Inggris David Cameron mengesampingkan keraguan mengenai berapa lama negaranya dapat mempertahankan peranannya dalam usaha NATO, dengan mengatakan pasukannya dapat tinggal di sana selama diperlukan. Para panglima angkatan udara dan laut Inggris telah mengatakan misi itu sangat membebani militer Inggris.
Sementara itu, paling sedikit 4 lasykar oposisi tewas dan 50 lainnya luka-luka dalam pertempuran dengan pasukan pemerintah hari Selasa di Dafniya, sebelah barat kota pelabuhan Misrata yang dikuasai pemberontak.
