Pasukan komando Filipina mengisolasi pesawat Arab Saudi di bandara Manila, setelah pilot pesawat salah menekan tombol darurat yang mengisyaratkan terjadinya pembajakan di pesawatnya.
Manajer bandara Manila Eddie Monreal mengatakan pesawat Arab Saudi SV872 menyampaikan pesan darurat itu ketika terbang sekitar 32 kilometer dari bandara.
Otorita bandara meminta verifikasi tentang pesan darurat itu dan salah seorang pilot memastikan pesan itu secara langsung dengan menara pengawas, ujar kepala keamanan bandara Mao Aplasca. Ditambahkannya, pilot tidak segera mengatakan bahwa panggilan darurat itu merupakan kesalahan.
Pilot baru mengatakan bahwa tombol darurat itu telah ditekan secara tidak sengaja ketika pesawat sudah diparkir, ujar Aplasca.
Meskipun sudah ada kepastian itu, otorita bandara telah menanggapi insiden itu sebagai krisis, ujar Monreal.
Pasukan keamanan ditempatkan di sekitar Boeing 777 sebagai langkah berjaga-jaga. Di luar kompleks bandara, polisi dengan cepat mengatur barisan keamanan dan mendirikan pos pemeriksaan.
Para penumpang yang berjumlah 410 orang diijinkan keluar dari pesawat beberapa saat kemudian dan mengatakan kepada wartawan bahwa semua di dalam kabin pesawat tampak normal hingga ketika keluarga mereka menginformasikan melalui telepon tentang laporan bahwa pesawat itu mungkin telah dibajak.
Banyak yang turun dari pesawat itu berpakaian putih, yang menunjukkan bahwa mereka baru kembali dari ibadah haji.
Maskapai penerbangan Arab Saudi – yang juga dikenal sebagai Saudia – mengoperasikan 119 pesawat. [em/jm]