Perubahan iklim adalah salah satu agenda paling hangat dalam pertemuan puncak Kelompok Tujuh atau G-7 di Sisilia, tetapi pejabat pemerintah Amerika dan Inggris secara umum membantah adanya perbedaan pendapat yang besar.
Para pemimpin mengadakan "diskusi yang sangat bagus" mengenai masalah iklim, kata Perdana Menteri Inggris Theresa May kepada wartawan, dan menambahkan tidak ada keraguan dalam pembicaraan - termasuk – sikap Amerika tentang betapa pentingnya masalah ini.
Trump "memperhatikan apa yang dia pelajari dari para pemimpin dunia sekarang" untuk membuat keputusan apakah akan menghormati komitmen Amerika dalam mengurangi emisi gas rumah kaca berdasarkan Persetujuan Paris yang ditandatangani dua tahun lalu, menurut penasihat ekonomi utama presiden, Gary Cohn.
Para pejabat pemerintah Amerika mengatakan bahwa Trump, yang menyebut pemanasan global sebagai "berita bohong" dalam kampanye pemilu yang sukses tahun lalu, akan menunggu sampai setelah KTT sebelum membuat keputusan mengenai masalah itu.
G-7, yang telah diadakan sejak lebih dari sepuluh tahun , telah berulang kali mengakuiadanya ancaman perubahan iklim. Yang akan diawasi dengan ketat adalah mengenai rumusan dalam komunike Taormina, yang diperkirakan akan dirilis Jumat malam atau Sabtu pagi.
Duduk disamping Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden Trump mengatakan, sebelum dimulainya KTT Jumat bahwa pembicaraan akan berfokus pada masalah Korea Utara."
Sebuah pernyataan Gedung Putih yang dikeluarkan hari Jumat mengatakan kedua pemimpin tersebut telah menegaskan kembali komitmen mereka "untuk bekerja sama semaksimal mungkin melawan ancaman teroris" dan telah sepakat untuk "meningkatkan sanksi terhadap Korea Utara" dalam usaha mencegah pengembangan rudal balistikdan program nuklir Korea Utara. [sp/ii]