Untuk hari keenam berturut-turut, petugas pemadam kebakaran Turki, Senin (2/8) berjuang untuk menanggulangi kobaran api yang membakar hutan di dekat pantai wisata Turki.
Dipicu angin kencang dan suhu yang menyengat, kebakaran yang dimulai pada Rabu (28/7) itu telah menewaskan delapan orang.
Warga desa Cokertme, Senin (2/8), menyaksikan kobaran api yang mengepung desa dan mereka tidak mampu menahan kobaran api yang mengancam rumah mereka, sehingga mereka dengan cepat harus melarikan diri dari api yang mendekat.
Banyak penduduk desa kehilangan rumah dan hewan ternak mereka, serta mengalami kesulitan bernapas di tengah asap tebal.
Berbicara kepada penyiar TV Inggris, Sky News, penduduk mengungkapkan perasaan "sangat lelah dan tak berdaya". Mereka menambahkan, "rumah kami terbakar, hutan kami terbakar dan tidak ada yang bisa kami lakukan."
Warga lain mengatakan, tidak ada bantuan dari pemerintah, "tidak ada pesawat" dan "tidak ada helikopter". Keadaan akan memburuk.
Uni Eropa mengatakan, membantu mengerahkan pesawat pemadam kebakaran dari Kroasia dan Spanyol untuk membantu Turki. Pesawat dari Ukraina, Rusia, Azerbaijan dan Iran juga telah menanggulangi kobaran api.
Spanyol mengatakan, akan mengirim dua pesawat bermuatan air dan satu pesawat angkut serta 27 tentara untuk membantu Turki. [ps/ft]
