Instruksi Presiden Donald Trump mengenai penangguhan program pengungsi AS akan berdampak pada pemukiman kembali ribuan orang Afghanistan yang membantu AS selama perang di Afghanistan, kata sebuah kelompok advokasi AfghanEvac.
Kelompok itu adalah koalisi organisasi berbasis di California yang membantu sekutu-sekutu AS di Afghanistan untuk dimukimkan di AS. AfghanEvac pada Senin mengatakan bahwa penangguhan dalam semua program pemukiman pengungsi akan berdampak pada sekutu-sekutu di Afghanistan yang sedang menunggu relokasi ke AS.
“Ribuan sekutu Afghanistan yang telah menyelesaikan hampir semua langkah yang diperlukan dalam proses pengungsi akan terdampak langsung oleh penangguhan pemukiman pengungsi, dan ribuan lainnya yang sekarang sedang menjalani proses itu akan berada dalam ketidakpastian,” kata AfghanEvac dalam pernyataan di akun X-nya.
Presiden Donald Trump Senin menandatangani instruksi presiden yang menyebut Program Penerimaan Pengungsi AS (USRAP) merugikan kepentingan AS dan menangguhkannya mulai 27 Januari.
“Instruksi ini menangguhkan USRAP hingga masuknya pengungsi lebih jauh ke AS sesuai dengan kepentingan AS,” kata instruksi presiden itu.
Instruksi itu meminta Menteri Keamanan Dalam Negeri, berkonsultasi dengan menteri luar negeri, agar melaporkan kepada presiden dalam waktu 90 hari jika program itu “akan sesuai dengan kepentingan AS.”
Instruksi itu menambahkan bahwa setiap 90 hari, laporan harus diserahkan kepada presiden hingga ia “menetapkan bahwa dimulainya kembali USRAP sesuai dengan kepentingan AS.”
Menurut Shawn VanDiver, presiden AghanEvac, lebih dari 180 ribu orang Afghanistan direlokasi di AS mulai Agustus 2021, setelah Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan, hingga Desember 2024.
Ribuan orang Afghanistan masih menunggu untuk direlokasi ke AS.
AfghanEvac mengatakan instruksi itu tidak hanya akan berdampak pada orang-orang Afghanistan yang terancam dan hidup dalam persembunyian, tetapi juga pada para anggota keluarga tentara AS yang berdinas aktif.
Sebelumnya, kantor berita Reuters melaporkan bahwa penerbangan bagi 1.660 orang Afghanistan yang telah diizinkan pemerintah AS untuk dimukimkan kembali di AS telah dibatalkan.
Namun VanDiver mengatakan dalam sebuah unggahan di X bahwa tidak ada penerbangan yang dibatalkan. [uh/ns]
Forum