Jutaan orang bergantung pada sistem kereta bawah tanah setiap harinya di kota New York untuk bepergian. Meskipun kejahatan kereta bawah tanah secara keseluruhan telah menurun, insiden seperti penyerangan dan pembunuhan telah meningkat sejak tahun 2019, menurut laporan surat kabat The New York Times.
Para tersangka sering menggunakan masker untuk menyembunyikan identitas mereka saat melakukan kejahatan ini, sehingga menambah kekhawatiran soal keselamatan warga New York.
Felipe Rodriguez, mantan detektif di Departemen Kepolisian New York, mengatakan, “Masker membuat orang-orang sulit dikenali. Anonimitas ini sebenarnya meningkatkan keberanian mereka untuk melakukan kejahatan. Mereka merasa, ‘Tahukah Anda, jika saya memakai masker, akan lebih sulit bagi mereka untuk menangkap saya.’”
Beberapa politisi daerah mendorong tindakan yang lebih keras. Pada bulan Agustus, tetangga kota New York, Nassau County, melarang orang memakai masker di tempat-tempat umum.
Bruce Blakeman, pejabat Nasau County yang memimpin upaya tersebut, menandatangani undang-undang tersebut.
Ia mengatakan, “Ada banyak contoh di mana penjahat menggunakan masker, menyembunyikan identitas mereka. Jadi ada situasi di mana mereka pergi ke toko dan mengutil serta melakukan jenis kejahatan lainnya. Kami memiliki pengecualian untuk kebutuhan kesehatan atau persyaratan agama, tapi selain itu, tidak ada alasan yang baik untuk memakai masker di tempat umum.”
Pakar hukum tata negara Ilya Shapiro dari Manhattan Institute sepakat bahwa larangan penggunaan masker dapat menjadi alat yang ampuh dalam memerangi kejahatan.
“Sebagaimana halnya undang-undang antimasker digunakan untuk mengatasi Ku Klux Klan, undang-undang tersebut juga dapat menjadi alat untuk melawan teroris dan penjahat moderen, baik itu antifa, beberapa milisi sayap kanan yang menutupi wajah mereka, atau apakah itu hanya penjahat dan penjarah biasa,” kata Shapiro.
Namun para aktivis hak-hak sipil memperingatkan bahwa larangan penggunaan masker mungkin melampaui batas dan melemahkan kebebasan individu.
Beth Haroules adalah pengacara senior di New York Civil Liberties Union. Ia mengatakan, “Setiap kali pemerintah mendikte apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan seseorang di ruang publik dan mengkriminalisasi tindakan terkait apa yang dikenakan seseorang, ada masalah konstitusional dengan hal itu. Dan ini menimbulkan sejumlah kekhawatiran mengenai tindakan pemerintah yang berlebihan terhadap kehidupan masyarakat.”
Sementara itu, warga kota New York berbeda pendapat mengenai apakah larangan penggunaan masker harus diperluas ke sistem kereta bawah tanah kota itu. Ada yang berpendapat bahwa tindakan ini perlu untuk menghentikan para pelaku kejahatan. Tetapi ada pula yang khawatir tindakan ini akan berlebihan.
Brittany Atkinson, seorang warga, mengatakan, “Saya rasa tidak perlu ada larangan masker. Menurut saya, orang harus bisa memilih apa yang ingin mereka lakukan.”
Daniel Sanchez, seorang warga lain menyatakan, “Kecuali Anda memiliki alasan medis untuk memakai masker, Anda tidak boleh memakainya sama sekali. Ada orang-orang yang menggunakannya untuk melakukan kejahatan, untuk menyembunyikan identitas mereka, dan ini justru menyebabkan kekacauan di kota.”
Sementara perdebatan semakin memanas, warga kota New York menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan keselamatan dan kebebasan pribadi di salah satu sistem kereta bawah tanah tersibuk di dunia. [ab/ka]
Forum