Ribuan perawat di Inggris melakukan walk-out, Rabu (18/1), sebagai aksi protes baru yang mempersoalkan gaji.
Dua pemogokan 12 jam pada Rabu dan Kamis memengaruhi sekitar seperempat rumah sakit dan klinik di Inggris. Perawatan darurat dan pengobatan kanker akan berlanjut, tetapi ribuan konsultasi dan prosedur medis kemungkinan besar akan ditunda.
Perawat, kru ambulans, pengemudi kereta, pekerja bagasi bandara, staf perbatasan, instruktur mengemudi, pengemudi bus, dan pekerja pos telah beberapa kali berhenti melakukan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan terakhir untuk menuntut gaji yang lebih tinggi di tengah krisis biaya hidup.
Inflasi di Inggris mencapai level tertinggi dalam 41 tahun dan tercatat 11,1 persen pada bulan Oktober, didorong oleh kenaikan tajam biaya energi dan makanan, sebelum turun sedikit menjadi 10,5 persen di bulan Desember.
Serikat perawat menuntut kenaikan gaji lima persen di atas inflasi, meskipun dilaporkan akan menerima tawaran yang lebih rendah. Pemerintah Konservatif berpendapat bahwa kenaikan gaji sektor publik di atas 10% akan mendorong inflasi lebih tinggi lagi.
“Kenaikan gaji yang tidak terjangkau berarti memotong biaya perawatan pasien dan memicu inflasi yang akan membuat kita semua lebih miskin,'' tulis Menteri Kesehatan Steve Barclay di surat kabar Independent.
Pemerintah juga membuat marah serikat-serikat pekerja dengan memperkenalkan undang-undang yang akan mempersulit para pekerja layanan penting untuk mogok. Para petugas pemadam kebakaran, layanan ambulans, dan kereta api diharuskan tetap bekerja selama pemogokan.
Serikat Royal College of Nurses telah mengumumkan dua hari pemogokan lagi bulan depan.
Tanggal 1 Februari akan menjadi hari yang paling mengganggu. Guru, masinis kereta api, pegawai negeri, dan staf universitas akan melakukan mogok bersama. Staf ambulans akan mengumumkan lebih banyak tanggal pemogokan pada Rabu malam. [ab/lt]
Forum