Seorang perawat Dallas yang tertular Ebola sewaktu merawat seorang lelaki Liberia - yang menjadi orang pertama yang meninggal akibat virus itu di Amerika Serikat - telah menerima transfusi darah dari seorang dokter yang sembuh dari penyakit tersebut.
Badan amal Kristen Samaritan's Purse mengukuhkan sumbangan plasma darah itu dari Dr. Kent Brantly, orang Amerika pertama yang kembali dari Liberia untuk diobati karena menderita Ebola.
Nina Pham adalah korban ke-tiga Ebola yang menerima darah Brantly. Sebagai pasien yang sembuh dari penyakit itu, ia memiliki antibody terhadap virus Ebola. Darah Brantly juga diberikan kepada petugas bantuan kemanusiaan Dr. Rick Sacra, yang juga telah sembuh, dan wartawan Amerika Ashoka Mukpo, yang kondisinya tampak membaik.
Pham bertugas sebagai perawat di rumah sakit Texas di mana ia adalah satu dari sekitar 70 orang yang merawat Thomas Eric Duncan, yang meninggal akibat Ebola Rabu lalu. Brantly kabarnya menawarkan diri untuk menyumbangkan darah kepada Duncan, tetapi golongan darah mereka berbeda.