Menteri Dalam Negeri Perancis Gerard Collomb mengatakan hari Selasa (6/6), laki-laki yang menyerang seorang polisi Paris dengan palu di depan Katedral Notre Dame berteriak "Ini untuk Suriah."
Collomb mengatakan kepada wartawan di luar Katedral bahwa sebuah kartu identitas yang ditemukan pada penyerang menunjukkan dia adalah seorang pelajar Aljazair.
Kantor kejaksaan Perancis mengatakan unit kontra terorisnya telah mengadakan penyelidikan atas serangan tersebut, yang terjadi saat petugas berpatroli di tempat terbuka di depan katedral, tempat wisata yang populer.
Polisi Paris mengatakan seorang petugas menembak dan melukai orang tersebut setelah dia menyerang seorang petugas dengan palu. Collomb mengatakan polisi tersebut dalam kondisi stabil.
Collomb mengatakan penyerang itu juga membawa beberapa pisau dapur, yang menunjukkan adanya kecenderungan aksi teroris mulai dari yang "sangat canggih" sampai menggunakan "alat apapun yang bisa mereka gunakan."
Collomb mengatakan penyerang itu bertindak sendirian. "Dia tidak bekerja sama dengan orang lain," katanya.
Collomb mengatakan bahwa dia dan para menteri dalam negeri Eropa lainnya akan segera mengadakan pertemuan untuk mempelajari bagaimana mengkoordinasikan intelijen bersama dalam melawan teroris.
Paris tetap berada di bawah status keamanan yang tinggi setelah terjadi beberapa serangan teroris dalam beberapa tahun terakhir, termasuk serangan terhadap petugas penegak hukum dan keamanan.
Pada bulan April, seorang penyerang menembak sebuah mobil van polisi di Champs Elysees di Paris. Seorang petugas tewas dan dua lainnya luka-luka. Penyerang itu ditembak mati oleh polisi.
Pada hari Sabtu, serangan teror di London Bridge dan di restoran terdekat menewaskan tujuh orang. Ketiga penyerang tersebut ditembak mati oleh polisi. [sp/ii]
