Menurut pernyataan Pentagon yang dirilis hari Minggu (30/4), penyelidikan yang dilakukan selama bulan Maret mengungkap bahwa serangan koalisi Amerika yang menyasar kelompok negara Islam ISIS di Irak dan Suriah menewaskan 45 warga sipil sebagian besar di dan sekitar kota Mosul di Irak.
Pentagon mengatakan dalam setiap insiden “semua tindakan berhati-hati yang memungkinkan telah diambil ” tapi serangan-serangan itu masih menyebabkan “tewasnya warga sipil tanpa disengaja”.
Laporan itu tidak termasuk temuan-temuan dari penyelidikan yang masih berlangsung terhadap serangan 17 Maret yang menyasar pejuang ISIS di Mosul. Menurut laporan penduduk serangan itu meyebabkan lebih dari 100 warga sipil tewas.
Bulan lalu, Amerika mengakui pesawat-pesawat koalisi melakukan serangan “di lokasi yang cocok dengan dugaan korban sipil” tapi tidak mengukuhkan laporan mengenai banyaknya korban sipil. Pejabat koalisi menolak memberi jangka waktu kapan penyelidikan mengenai insiden itu akan selesai.
Pentagon mengakui sekurangnya 352 warga sipil tewas karena serangan-serangan koalisi di Irak dan Suriah sejak awal serangan udara terhadap ISIS tahun 2014. Para aktivis dan kelompok pemantau menyebut jumlah yang lebih banyak.
Kelompok pemantau yang berkantor di London Airwars melaporkan serangan-serangan koalisi itu telah menewaskan lebih dari 3.000 warga sipil di Irak dan Suriah sejak 2014. [my/al]