Militer AS mengatakan bahwa mereka telah menjatuhkan bom non-nuklir paling kuat atas sebuah kompleks bawah tanah ISIS di Afghanistan.
Sebuah pernyataan Pentagon mengatakan, sebuah bom jenis GBU-43 dijatuhkan hari Kamis (13/4) di kompleks terowongan ISIS di distrik Achin, provinsi Nangarhar dekat perbatasan Pakistan.
Perangkat bom yang disebut Massive Ordnance Air Blast (MOAB), berisi 11 ton bahan peledak. Berdasarkan singkatannya, Angkatan Udara AS telah menjulukinya " bom paling besar."
Juru bicara Pentagon, Adam Stump mengatakan itu adalah serangan bom pertama dalam situasi tempur.
Juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer mengatakan kepada wartawan di Washington, ia belum tahu apakah Presiden Donald Trump menyetujui aksi militer itu, tetapi mengatakan, "Kita harus melawan ISIS, itu yang kami lakukan." [ps/ii]