Tautan-tautan Akses

Penjaga Perbatasan Tegaskan kepada Rusia bahwa Pulau Ular  Milik Ukraina


Seorang tentara Ukraina melewati papan penanda yang bertuliskan "Pulau Ular milik kami" di Pulau Ular, Laut Hitam, Ukraina, 18 Desember 2022. (Foto: Michael Shtekel/AP Photo)
Seorang tentara Ukraina melewati papan penanda yang bertuliskan "Pulau Ular milik kami" di Pulau Ular, Laut Hitam, Ukraina, 18 Desember 2022. (Foto: Michael Shtekel/AP Photo)

Para petugas penjaga perbatasan memasang tanda peringatan baru di Pulau Ular akhir pekan ini untuk mengingat jam-jam awal invasi Rusia tahun lalu. Pada saat itu, seorang petugas di pulau strategis di Laut Hitam itu menggunakan kata-kata perlawanan untuk menolak menyerahkan kapal perang.

“Tanda perbatasan berikutnya akan kami pasang di Krimea Ukraina kami setelah pembebasannya oleh pasukan pertahanan Ukraina,” kata seorang pria berseragam sambil berdiri di depan papan penanda yang dicat biru dan kuning seperti bendera negara itu. Pemasangan tanda perbatasan itu terekam dalam video yang dibagikan di Facebook pada Sabtu (12/8) malam oleh Kepala Dinas Perbatasan Serhiy Deineko.

Pulau Ular atau Snake Island yang mungil menjadi simbol perlawanan Ukraina pada jam-jam awal invasi 24 Februari 2022 ketika awak kapal Moskva dari Armada Laut Hitam Rusia melalui radio memerintahkan para penjaga Ukraina yang bertugas di pulau itu untuk menyerah atau mati.

Salah satu dari petugas itu membalas “Russian warship, go fuck yourself (Kapal perang Rusia, pergi saja ke neraka).”

Citra satelit Pulau Ular di Ukraina, 12 Mei 2022. (Foto: Maxar Technologies/Handout via Reuters)
Citra satelit Pulau Ular di Ukraina, 12 Mei 2022. (Foto: Maxar Technologies/Handout via Reuters)

Kalimat itu kemudian menjadi slogan nasional yang menghiasi papan iklan Ukraina, kaus dan perangko.

Pulau strategis ini menghadap jalur laut ke Odesa, pelabuhan utama Laut Hitam Ukraina.

Pada 14 April 2022, dua rudal Ukraina menghantam Moskva, kapal perang terbesar Rusia yang tenggelam saat perang dalam 40 tahun. Rusia mengatakan satu pelaut tewas dalam peristiwa itu. Para pakar Barat meyakini setengah dari 450 awak kapal tewas di laut saat itu.

Pada 30 Juni, Rusia meninggalkan Pulau Ular setelah mengalami kerugian besar saat mencoba mempertahankannya. Rusia menyebut keputusan untuk mundur dari pulau itu sebagai “tanda itikad baik.”

Rusia masih menguasai wilayah yang cukup luas di timur dan selatan Ukraina. Namun, Ukraina menggenjot serangan balasan yang diklaim mencapai kemajuan pada Sabtu (12/8).

“Keadilan bersejarah sudah dipulihkan,” kata Deineko di laman Facebook milinya. “Ukraina akan menang!!!” [ft]

Forum

XS
SM
MD
LG