Taiwan, Selasa (20/2) mengutuk tindakan penjaga pantai China yang menaiki kapal wisata. Mereka mengatakan, hal itu menciptakan kepanikan ketika ketegangan meningkat di sekitar kepulauan Kinmen, yang terletak tidak jauh dari pantai China tetapi dikontrol oleh Taiwan.
Media Taiwan melaporkan kapal King Xia, yang membawa 11 awak dan 23 penumpang, dinaiki oleh pasukan Penjaga Pantai China selama sekitar 32 menit pada hari Senin (19/2).
Penjaga Pantai Taiwan mengawal kapal tersebut kembali ke Kinmen, dan kemudian melanjutkan perjalanan wisatanya.
Menteri Urusan Kelautan Taiwan, Kuan Bi-ling mengatakan insiden itu “bukan demi kepentingan masyarakat di kedua sisi Selat Taiwan,” mengacu pada jalur air selebar 160 kilometer yang memisahkan daratan China dari Taiwan, sebuah pulau dengan pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing sebagai wilayahnya.
Perdana Menteri Chen Chien-jen mengatakan Taiwan berusaha meredakan ketegangan di wilayah tersebut, yang meningkat seiring dengan semakin gencarnya aktivitas militer China setelah pemilihan presiden Taiwan yang pro kemerdekaan pada bulan Januari.
China meningkatkan patroli di perairan lepas pantai kepulauan Kinmen yang dikontrol oleh Taiwan, beberapa hari setelah dua nelayan China tenggelam ketika dikejar oleh penjaga pantai Taiwan, yang menuduh kapal tersebut melakukan pelanggaran.
China menyalahkan Partai Progresif Demokratik Taiwan atas kematian kedua nelayan tersebut. China mengatakan juga bahwa tidak ada perairan yang “dibatasi.”
Taiwan berpisah dari China dalam perang saudara tahun 1949, namun Beijing terus menganggap pulau berpenduduk 23 juta jiwa itu dan pulau-pulau sekitarnya sebagai wilayahnya. China telah meningkatkan ancamannya untuk merebut Taiwan dengan kekuatan militer jika diperlukan. [lt/ns]
Forum