Para aktivis di Bangladesh mengatakan sekitar 1.000 anggota minoritas etnis Rohingya yang mengungsi dari Myanmar pada waktu operasi anti-pemberontak selama 4 bulan oleh tentara Myanmar, telah pulang ke desa-desa mereka di negara-bagian Rakhine, setelah pemerintah Myanmar mengumumkan pekan lalu bahwa pemerintah akan menghentikan operasi militer di daerah itu.
Operasi angkatan darat Myanmar dimulai setelah sembilan orang polisi di pos-pos terpencil di perbatasan dengan Bangladesh tewas.
Organisasi-organisasi hak asasi manusia mengatakan tentara membakar lebih dari 1.000 rumah dan menewaskan sejumlah orang sipil, dan melakukan pelanggaran-pelanggaran lain. Kira-kira 70 ribu penduduk desa Rohingya melarikan diri ke Bangladesh dan 20 ribu orang mengungsi di dalam negeri Myanmar.
Ko Ko Linn, seorang aktivis Rohingya yang berbasis di Chittagong, Bangladesh, mengatakan hari Senin (20/2) melalui telepon bahwa pengungsi yang pulang berharap akan berkumpul kembali dengan keluarga mereka tetapi masih khawatir akan mendapatkan perlakuan kejam. [gp]
