Tautan-tautan Akses

Pengamat: Pemerintah Belum Maksimal Upayakan Percepatan Ekonomi


Anak-anak Indonesia bermain bola di pinggir sebuah sungai di Jakarta. Pemerintah Indonesia diharapkan bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi untuk menciptakan kesejahteraan.
Anak-anak Indonesia bermain bola di pinggir sebuah sungai di Jakarta. Pemerintah Indonesia diharapkan bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi untuk menciptakan kesejahteraan.

Para pengamat menilai jika ingin perekonomian cepat tumbuh, maka pemerintah harus melakukan berbagai langkah yang selama ini belum diupayakan secara maksimal.

Pemerintah optimistis perekonomian nasional akan cepat tumbuh meski pengaruh ekonomi global saat ini negatif. Meski demikian para pengamat menilai jika ingin perekonomian cepat tumbuh, maka pemerintah harus melakukan berbagai langkah yang selama ini belum diupayakan secara maksimal. Pandangan ini disampaikan oleh pengamat ekonomi Latief Adam, Faisal Basri, dan Christianto Wibisono.

Kepada VoA di Jakarta, Rabu, pengamat ekonomi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI, Latif Adam berpendapat pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam anggaran negara dari tahun ke tahun terus meningkat memang menggembirakan. Namun, menurutnya pemerintah jangan hanya menyampaikan target angka pertumbuhan ekonomi dalam bentuk teori, karena (target pertumbuhan) harus benar-benar diwujudkan sehingga kegiatan ekonomi masyarakat terus bergerak dan mampu menciptakan kesejahteraan.

Ia juga menilai masih adanya beberapa hal yang belum diperbaiki pemerintah menyebabkan inflasi tahun depan cenderung tinggi. Ia memberi contoh buruknya infrastruktur menyebabkan distribusi berbagai kebutuhan masyarakat lambat membuat suplai dan kebutuhan barang tidak seimbang sehingga memicu tingginya inflasi.

Latif Adam mengatakan, “Fungsi dari APBN itu sebagai stimulus baik langsung ataupun tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi. Kalau misalkan terlambat (mengupayakan stimulus), akan mempengaruhi akselerasi pertumbuhan ekonomi. Menurut saya sih, ancaman inflasi masih tinggi.”

Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Faisal Basri pemerintah harus segera mengupayakan pertumbuhan ekonomi terjadi karena tumbuhnya investasi. Dengan demikian ditambahkannya selain ekonomi tumbuh sekaligus mampu menekan angka pengangguran dengan terciptanya lapangan kerja melalui sektor riil.

“Yang belum tercermin memang di sektor riil, pertumbuhan hanya terkonsenstrasi di sektor-sektor jasa, oleh karena itulah negara harus banyak berperan, bukan justeru negara kontra- produktif,” ujar Faisal Basri.

Sementara, Christianto Wibisono selaku Direktur Pusat Data Bisnis Indonesia atau PDBI berpendapat dalam mengupayakan pertumbuhan ekonomi agar terus meningkat pemerintah juga harus melindungi perdagangan produk dalam negeri. Ia mengingatkan sebelum mampu menembus pasar ekspor, produk lokal di negara-negara lain terlebih dahulu mampu menguasai pasar dalam negeri.

“Yang penting itu sebetulnya kalau pasar dalam negeri digenjot dengan sentra strtuktur sehingga bisa kuat. Pasar dalam negeri juga (harus) bisa berdaya saing untuk terus mengekspor. Kalau kita ndak bisa berbuat apa-apa ya terus buat apa, tidak bisa memanfaatkan, kita musti bisa memasukkan barang,” demikian menurut Christianto.

Sebelumnya, Menko bidang Perekonomian Hatta Rajasa berpendapat pemerintah optimistis perekonomian dalam negeri akan cepat tumbuh disertai dukungan untuk berbagai sektor diantaranya pertanian, pertambangan, telekomunikasi dan transportasi. Meski ekonomi global saat ini mengalami guncangan namun ditambahkan Menko, Hatta Rajasa Indonesia akan tetap mampu bergerak positif.

Pertumbuhan ekonomi tahun depan diprediksi mencapai 6,3 persen, naik dibanding pertumbuhan ekonomi tahun ini yang diprediksi sebesar 6 persen.

Hatta Rajasa mengatakan,“(Ekonomi) Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat walaupun adanya beberapa resiko di Eropa, di Amerika.”

XS
SM
MD
LG