Tim pengacara pendiri WikiLeaks Julian Assange dan pemerintah AS beradu argumentasi di sebuah pengadilan London, Senin (7/9), yang menyidangkan kasus ekstradisi yang sempat tertunda akibat wabah virus corona.
Tim penuntut AS mengajukan 18 dakwaan spionase dan penyalahgunaan komputer terhadap warga Australia berusia 49 tahun itu terkait publikasi WikiLeaks mengenai dokumen-dokumen rahasia militer AS. Seluruh dakwaan itu bisa menjatuhkan hukuman maksimal 175 tahun penjara.
Pihak berwenang Amerika menuduh Assange berkonspirasi dengan analis intelijen militer AS Chelsea Manning meretas komputer Pentagon serta merilis ribuan kawat diplomatik dan dokumen militer mengenai perang di Irak dan Afghanistan.
Mereka juga mengatakan, Assange berkonspirasi dengan organisasi-organisasi peretas dan berusaha merekrut para peretas untuk memberi WikiLeaks informasi rahasia.
Para pengacara Assange mengatakan pengadilan terhadap Assange merupakan penyalahgunaan kekuasaan bermotivasi politik yang akan mengekang kebebasan pers dan menempatkan jurnalis di berbagai penjuru dunia dalam risiko.
Mereka mengatakan, Assange adalah jurnalis yang haknya dilindungi Amendemen Pertama, dan bahwa dokumen yang dibocorkan membeberkan kekeliruan militer AS. Di antara dokumen yang dirilis WikiLeaks adalah video serangan helikopter Apache pada 2007 oleh pasukan Amerika di Baghdad yang menewaskan 11 orang, termasuk dua jurnalis Reuters.
“Jurnalis dan pembocor informasi rahasia yang mengungkap aktivitas ilegal perusahaan atau pemerintah serta kejahatan perang, seperti yang dituduhkan ke Assange, seharusnya dilindungi pengadilan,” kata pengacara Assange, Jennifer Robinson
Puluhan pendukung Assange, termasuk perancang busana Vivienne Westwood dan pasangan Assange, Stella Moris, berkumpul di luar gedung pengadilan Old Bailey, Senin pagi, untuk menunjukkan dukungan mereka.
Organisasi-organisasi wartawan dan kelompok-kelompok HAM menyerukan agar Inggris menolak permohonan ekstradisi.
Kasus ini dijadwalkan akan diproses pengadilan hingga awal Oktober. Hakim distrik Vanessa Baraitser akan memerlukan waktu berpekan-pekan atau bahkan berbulan-bulan untuk mempertimbangkan keputusannya. Mereka yang kalah diperkirakan akan naik banding. [ab/uh]