Pasangan Julian Assange hari Minggu (12/4) mengungkapkan bahwa dari hasil hubungan mereka selama Assange tinggal di dalam Kedutaan Besar Ekuador di London, mereka memiliki dua anak, dan ia menyampaikan seruan agar pendiri WikiLeaks itu dapat dibebaskan dari penjara karena khawatir dengan kesehatannya seiring meluasnya perebakan pandemi virus corona.
Assange dipenjara di lembaga pemasyarakatan Belmarsh di London sejak polisi menyeretnya keluar dari Kedutaan Besar Ekuador setahun lalu. Ia menunggu sidang pengadilan pada 18 Mei mendatang tentang ekstradisi ke Amerika di mana ia akan menghadapi tuntutan melakukan spionase karena aktivitasnya di WikiLeaks.
Dalam video yang dipasang di YouTube, Stella Moris mengatakan ia bertemu Assange tahun 2011 ketika ia membantu tim kuasa hukum Assange dan empat tahun kemudian mereka menjalin hubungan dekat. Mereka memiliki dua anak, yaitu Gabriel yang berusia tiga tahun dan Max yang berusia satu tahun.
Moris mengatakan dalam sebuah pernyataan mendukung permohonan uang jaminan bagi Assange, ia telah melakukan berbagai upaya untuk menempatkan anak-anak mereka jauh dari situasi yang menyelimuti Assange. Assange menghargai harapan yang disampaikan Moris itu demi privasi. Morris menulis pernyataan itu pada 24 Maret, sebagaimana telah dilihat Associated Press.
“Hubungan dekat saya dengan Julian bertolak belakang dengan bagaimana orang memandangnya, di mana kami saling menghargai satu sama lain dan berupaya melindungi satu sama lain dari mimpi buruk yang menyelimuti kehidupan kami,” ujarnya.
Moris mengatakan ia memutuskan untuk membuat pernyataan itu sehari setelah pemerintah Inggris memberlakukan lockdown, karena “kehidupan kami di tepi jurang dan saya khawatir Julian bisa meninggal.” Ia khawatir akan perebakan virus corona di penjara dan “meningkatnya potensi Assange tertular” virus tersebut.
Jennifer Robinson, pengacara di Doughty Street Chambers yang menjadi kuasa hukum bagi Assange dan WikiLeaks, mengatakan Moris “tidak mengambil keputusannya secara gegabah, dan telah berusaha keras melindungi privasi keluarganya selama bertahun-tahun.” “Ia ingin bicara untuk mendukung permohonan uang jaminan bagi Assange mengingat risiko kesehatannya pada masa pandemi Covid-19 dan hakim menolak memberikan dirinya anonimitas.
Sidang ekstradisi Assange dipastikan berlangsung pada 18 Mei mendatang dan seorang hakim di pengadilan Westminster menolak seruan penundaan hingga September yang diajukan tim kuasa hukum Assange. Tim kuasa hukum itu berkilah bahwa mereka menghadapi kesulitan “yang tidak dapat diatasi” untuk mempersiapkan kasus Assange karena pandemi virus corona. [em/jm]