Dewan juri pada pada Senin (20/3) mendengarkan keterangan saksi-saksi akhir dalam penyelidikan terhadap Donald Trump, selagi penegak hukum mempercepat persiapan keamanan menjelang kemungkinan pendakwaan sang mantan presiden dan ketika para politisi Partai Republik – partai Trump – dengan lantang menyatakan pendapat mereka terkait penyelidikan pidana yang diperkirakan akan mengguncang persaingan dalam pilpres AS 2024.
Robert Costello, pengacara yang berselisih dengan saksi kunci penyelidikan Trump, Michael Cohen, tiba Senin siang di gedung di mana dewan juri berkumpul, setelah diundang untuk hadir di hadapan mereka. Kesaksiannya diperkirakan akan memberi sang mantan presiden kesempatan tidak langsung untuk membuat argument mengapa ia tidak seharusnya menghadapi dakwaan pidana terkait pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang porno semasa kampanyenya tahun 2016.
Costello diminta hadir oleh kantor kejaksaan distrik Manhattan setelah ia mengaku memiliki informasi yang mempertanyakan kredibilitas Michael Cohen, saksi kunci penyelidikan tersebut, menurut seseorang yang mengetahui hal itu, yang bersikeras agar identitasnya disembunyikan selama membahas proses hukum yang bersifat rahasia itu.
Kehadiran Costello menjadi indikasi lain bahwa jaksa akan segera menutup penyelidikan mereka, di mana dewan juri mungkin ditawari kesempatan untuk mempertimbangkan kesaksian atau bukti apa pun yang menguntungkan Trump, yang dapat melemahkan kasus tersebut untuk dilanjutkan ke pendakwaan. Belum jelas apakah kesaksian Costello berpotensi mengubah jalannya penyelidikan dewan juri yang tampaknya hampir selesai.
Pengacara Cohen mengatakan kliennya bersedia hadir kembali ke hadapan dewan juri, tetapi ternyata tidak diperlukan.
Kesaksian Costello diberikan dua hari setelah Trump mengatakan bahwa dirinya menduga akan menghadapi dakwaan pidana dan mendorong para pendukungnya untuk berdemo, memprotes kemungkinan penangkapannya. Dalam serangkaian unggahan media sosial akhir pekan lalu, mantan presiden dari Partai Republik itu mengkritik penyelidikan kejaksaan New York, melontarkan retorika bermusuhan, khususnya kepada Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg, yang seorang Demokrat.
Belum jelas kapan jaksa akan merampungkan penyelidikan mereka, akan tetapi penegak hukum di New York telah melakukan persiapan fisik untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa terkait kemungkinan pendakwaan. Senin pagi, truk Departemen Kepolisian New York mulai menurunkan barikade logam portabel yang dapat digunakan untuk memblokir jalan atau trotoar.
Trump sendiri tidak hanya menghadapi kemungkinan dakwaan di New York. Ia juga menghadapi penyelidikan pidana di Atlanta dan Washington, yang apabila digabungkan, dapat menimbulkan tantangan hukum yang signifikan bagi Trump dan berpotensi membalikkan persaingan pilpres AS dari Partai Republik, di mana Trump telah menyatakan diri maju di dalamnya. Beberapa orang yang kemungkinan akan menjadi pesaingnya telah mencoba menyeimbangkan sikap mereka, antara mengutuk kemungkinan pendakwaan yang diklaim bermotif politik dan menghindari pernyataan yang membenarkan perilaku yang dituduhkan kepada Trump.
Costello sempat menjadi penasihat hukum Cohen untuk waktu yang tidak lama setelah FBI menggerebek rumah dan apartemen Cohen tahun 2018. Pada saat itu, Cohen tengah diselidiki dalam kasus penghindaran pajak dan sejumlah pembayaran yang ia bantu rancang pada tahun 2016 untuk membungkap dua perempuan yang mengklaim pernah berhubungan seks dengan Trump.
Selama beberapa bulan, tidak jelas apakah Cohen, yang merupakan pengacara sekaligus fixer Trump sejak lama di Trump Organization dan pernah jemawa “siap mati” untuk bosnya itu, akan tetap setia pada sang presiden.
Cohen pada akhirnya memutuskan untuk mengaku bersalah dalam kaitannya dengan kasus penyuapan bintang porno Stormy Daniels dan model Karen McDougal, yang ia sebut diarahkan oleh Trump. Sejak saat itu, ia telah menjadi kritikus Trump yang lantang, bersaksi di hadapan Kongres dan kemudian bersaksi di hadapan dewan juri di Manhattan.
Trump, yang telah membantah pernah berhubungan seks dengan kedua perempuan itu, telah menyebut Cohen seorang pembohong. Costello sendiri pisah jalan dengan Cohen sebelum Cohen mengaku bersalah, setelah jelas bahwa ia tak lagi mendukung Trump.
Bertahun-tahun sejak itu, Costello, seorang pengacara veteran New York, telah mewakili para sekutu Trump, termasuk mantan ahli strategi Trump, Steve Bannon, dan pengacara pribadinya, Rudy Giuliani. [rd/rs]
Forum