Seperti terjadi pada banyak peristiwa dunia baru-baru ini, media sosial berperan besar dalam serangan teroris di Paris.
Ini bukan klaim tanggungjawab, tetapi seorang pendukung ISIS menggunakan Twitter untuk mengungkapkan kegembiraan atas pertumpahan darah itu. Ia mengirim tweet dengan kata-kata suram: "Paris is Burning" atau Paris sedang terbakar, dan menggunakan hashtag #Parisisburning.
Hashtag itu dikooptasi pendukung ISIS untuk menjadi bahan sukacita. Pesan-pesan berisi terjemahan bahasa Arab dari hashtag itu, disertai foto-foto adegan serangan. Pendukung ISIS juga menggunakan #Prayforparis untuk menunjukkan dukungan dan memuji serangan tersebut.
#Parisisburning juga digunakan oleh orang-orang yang berbagi informasi tentang cara membantu korban, mencari teman dan keluarga di Paris dan mengungkapkan simpati mereka.
Facebook mengaktifkan pemeriksaan keamanan yang memungkinkan orang-orang di Paris untuk check-in dan menyatakan diri bahwa mereka aman. Ini memungkinkan teman-teman mereka di jaringan sosial mengetahui bahwa mereka dalam kondisi baik-baik.
Kelompok band Amerika Eagles of Death Metal, yang mengadakan konser di aula konser Bataclan, telah berkomunikasi dengan penggemarnya melalui laman Facebook, dan mengatakan mereka sedang mencari-tahu kondisi dan keberadaan anggota band tersebut.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia mengutuk tindakan teror di Paris dan menyampaikan belasungkawa mendalam kepada para korban, keluarga dan pemerintah Perancis.
Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui Twitter menyatakan telah berkoordinasi dengan KBRI Paris dan hingga saat ini belum ada informasi mengenai adanya warga Indonesia yang menjadi korban serangan tersebut.
Namun, KBRI Paris memantau ketat situasi yang masih belum stabil dan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memperoleh informasi tentang korban tewas dan luka-luka dalam serangan di sedikitnya tujuh lokasi di Paris Jumat malam (13/11).
Informasi mengenai situasi terakhir pasca serangan di Paris, terutama informasi tentang warga Indonesia di Paris, dapat diperoleh melalui hotline +33 621122109.
Kementerian Luar Negeri Indonesia menghimbau seluruh warga negara Indonesia di Paris untuk terus berhati-hati dan menghindari tempat-tempat yang dapat menjadi serangan teror. [ka/em]