Tautan-tautan Akses

Sampaikan Ejekan Rasial, Penduduk Asli Amerika Kecam Trump


Presiden AS Donald Trump dalam upacara di Gedung Putih hari Senin (27/11), yang diselenggarakan untuk menghormati Fleming Begaye, Thomas Begay dan Peter MacDonald; tiga dari 13 Navajo Code Talkers.
Presiden AS Donald Trump dalam upacara di Gedung Putih hari Senin (27/11), yang diselenggarakan untuk menghormati Fleming Begaye, Thomas Begay dan Peter MacDonald; tiga dari 13 Navajo Code Talkers.

Penduduk asli Amerika mengecam keras Presiden Donald Trump melalui media sosial karena menggunakan ejekan rasial dalam upacara di Gedung Putih hari Senin (27/11), yang diselenggarakan untuk menghormati Fleming Begaye, Thomas Begay dan Peter MacDonald; tiga dari 13 Navajo Code Talkers yang masih hidup. Navajo Code Talkers adalah orang yang menggunakan bahasa suku Navajo untuk berkomunikasi secara rahasia ketika perang berlangsung.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih karena Anda orang yang sangat spesial,” ujar Trump kepada ketiga tokoh yang direkrut oleh Korps Marinir Amerika untuk mengirim taktik dan informasi penting dalam bahasa mereka yang ketika itu tidak bisa dipahami oleh musuh-musuh Amerika dalam Perang Dunia Kedua.

“Anda sudah ada jauh sebelum kami, meskipun kita memiliki seorang perwakilan di Kongres yang mereka bilang ada disini sedari dulu. Mereka menyebutnya Pocahontas. Tetapi saya suka Anda. Karena Anda spesial,” ujar Trump sambil menyentuh pundak MacDonald.

Pemimpin Navajo Nation Russell Begaye menggambarkan insiden itu sebagai bagian dari “perselisihan yang terus berlangsung” antara Trump dan Elizabeth Warren, terkait pernyatannya ketika kampanye Senat bahwa ia memiliki darah penduduk asli Amerika.

“Sekarang ini, semua suku asli masih menghadapi sebutan-sebutan tidak peka terhadap warga kami. Prasangka yang dihadapi penduduk asli Amerika merupakan warisan sejarah yang tidak menguntungkan," katanya.

"Sebagai warga asli Amerika, kami bangga karena telah menjaga tanah ini jauh sebelum adanya Amerika Serikat, dan kami akan terus berjuang demi bangsa ini,” tambah Begaye.

Kolomnis yang juga warga asli Lakota Sioux, Ruth H. Hopkins, menulis di Twitter “Pocahontas adalah seorang yang diculik, disandera dan diperkosa oleh penyusup Eropa. Hentikan penggunaan nama dia sebagai ejekan rasial. Betapa berani Anda menghina penduduk asli Amerika yang mempertaruhkan nyawanya bagi negara ini.”

Delegasi Dewan Nasional Navajo Amber Kanazbah Crotty menyebut insiden itu sebagai “contoh terbaru ketidak-pedulian sistemik dan mendalam” terhadap penduduk asli Amerika.

“The Navajo Code Talkers tidak memiliki dendam pribadi atau mempromosikan narasi palsu,’’ ujar Crotty dalam pernyataan yang dirilis hari Senin. “Pelecehan seperti ini menunjukkan tidak adanya penghormatan terhadap pengorbanan para pahlawan nasional kita.”

Warga asli Amerika juga mencermati bahwa upacara di Gedung Putih hari Senin tersebut berlangsung tepat di depan foto Andrew Jackson, presiden ketujuh Amerika dan arsitek kebijakan pengusiran paksa ribuan warga suku Cherokee, Chickasaw, Choctaw, Creek dan Seminole dari tempat tinggal mereka ke Barat. Insiden ini membuat ribuan warga suku asli itu tewas akibat cuaca dingin, penyakit dan kelaparan. [em/jm]

XS
SM
MD
LG