Pihak berwenang Malaysia mengatakan pencarian pesawat yang hilang telah diperluas menjadi lebih dari 4 juta km persegi.
Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein, Selasa (18/3), juga meminta lebih banyak kerjasama internasional untuk membantu mempertajam pencarian.
Pihak berwenang meyakini bahwa pesawat Boeing 777 Malaysian Airlines itu dengan sengaja dialihkan dan diterbangkan entah ke Utara menuju Asia Tengah atau ke selatan menuju Samudera India.
Lebih dari 26 negara terlibat dalam usah pencarian pesawat itu, yang hilang 8 Maret lalu dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.
Pihak berwenang menolak untuk menghapus segala kemungkinan, termasuk terorisme, pembajakan atau kegagalan fungsi mekanik.
Beijing mengatakan Selasa (18/3), tampaknya tidak ada satupun dari 154 warga China yang menjadi penumpang pesawat itu memiliki kaitan dengan terorisme dan pembajakan.
Huang Huikang, Duta Besar China untuk Malaysia, mengatakan pemeriksaan ekstensif latar belakang telah selesai dilakukan terhadap terhadap ke-154 penumpang pesawat dari Tiongkok daratan.
Duta Besar itu juga mengatakan China telah mulai mencari Boeing 777 dan 239 orang penumpangnya "di wilayah sepanjang di jalur utara" wilayah pencarian.
Sementara itu, harian New York Times melaporkan rencana rute pesawat itu tampaknya telah diubah oleh sistem komputer yang kemungkinan besar diprogram oleh seseorang di kokpit yang mempunyai pengetahuan tentang sistem pesawat canggih.
Berbicara dengan tidak menyebut nama mereka , para pejabat Amerika mengatakan kepada Times perkembangan itu memperkuat teori bahwa perbuatan kejahatan telah dilakukan dan kemungkinan akan meningkatkan penyelidikan mengenai pilot dan kopilot pesawat itu.
Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein, Selasa (18/3), juga meminta lebih banyak kerjasama internasional untuk membantu mempertajam pencarian.
Pihak berwenang meyakini bahwa pesawat Boeing 777 Malaysian Airlines itu dengan sengaja dialihkan dan diterbangkan entah ke Utara menuju Asia Tengah atau ke selatan menuju Samudera India.
Lebih dari 26 negara terlibat dalam usah pencarian pesawat itu, yang hilang 8 Maret lalu dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.
Pihak berwenang menolak untuk menghapus segala kemungkinan, termasuk terorisme, pembajakan atau kegagalan fungsi mekanik.
Beijing mengatakan Selasa (18/3), tampaknya tidak ada satupun dari 154 warga China yang menjadi penumpang pesawat itu memiliki kaitan dengan terorisme dan pembajakan.
Huang Huikang, Duta Besar China untuk Malaysia, mengatakan pemeriksaan ekstensif latar belakang telah selesai dilakukan terhadap terhadap ke-154 penumpang pesawat dari Tiongkok daratan.
Duta Besar itu juga mengatakan China telah mulai mencari Boeing 777 dan 239 orang penumpangnya "di wilayah sepanjang di jalur utara" wilayah pencarian.
Sementara itu, harian New York Times melaporkan rencana rute pesawat itu tampaknya telah diubah oleh sistem komputer yang kemungkinan besar diprogram oleh seseorang di kokpit yang mempunyai pengetahuan tentang sistem pesawat canggih.
Berbicara dengan tidak menyebut nama mereka , para pejabat Amerika mengatakan kepada Times perkembangan itu memperkuat teori bahwa perbuatan kejahatan telah dilakukan dan kemungkinan akan meningkatkan penyelidikan mengenai pilot dan kopilot pesawat itu.