Pemimpin separatis Kashmir yang utama telah menolak rencana pemerintah India untuk mengakhiri kerusuhan maut yang telah berlangsung beberapa bulan di Kashmir bagian India.
Syed Ali Shah Geelani mengatakan, langkah-langkah yang diusulkan India itu “tidak realistis”, dan hanya merupakan usaha untuk “mengulur waktu dan menipu masyarakat internasional”.
Kata Geelani hari Minggu, pemerintah India “keliru” kalau berpendapat bahwa perdamaian bisa dipulihkan dengan membebaskan beberapa orang mahasiswa dan memberi ganti rugi kepada keluarga korban yang tewas karena ditembak polisi India.
Menteri Dalam Negeri India Palaniappan Chidambaran kemarin menjelaskan rencana India untuk mengurangi jumlah pasukan keamanan di Kashmir dan membebaskan para demonstran yang ditahan karena melempari pasukan keamanan dengan batu. Chidambaran juga menawarkan dialog luas dengan masyarakat Kashmir.
