Hanya 1,8 persen pekerja datang ke tambang platina Lonmin di kota Marikana hari Rabu, menunjukkan masalah di pertambangan Afrika Selatan masih jauh dari usai.
Perusahaan tambang platina itu menyebutkan dalam sebuah pernyataan akan terus merundingkan pemecahan masalah setelah berminggu-minggu pemogokan dan kekerasan mengakibatkan sedikitnya 45 orang tewas, termasuk seorang lelaki yang ditemukan tewas dibunuh di luar tambang Marikana hari Selasa.
Aksi mogok gelap itu meluas ke perusahaan-perusahaan tambang lainnya di negara yang kaya mineral itu, sebagian didorong oleh mantan pemimpin kelompok pemuda atau Liga Pemuda African National Congress (ANC), Julius Malema.
Malema berbicara blak-blakan kepada para penambang hari Selasa. Ia mengimbau diadakannya pemogokan pekerja tambang nasional. Ia berulang kali mengimbau para pekerja tambang agar membuat sektor pertambangan Afrika Selatan “tidak bisa dikendalikan “ dan menyebut gerakannya sebagai “revolusi.”
Para pekerja tambang itu nampaknya menanggapi.
Perusahaan pertambangan raksasa Impala Platinum mengatakan pekerja-pekerjanya sekarang menuntut kenaikan upah – yang jika diberi, akan merupakan kenaikan kedua kalinya dalam enam bulan.
Juru bicara Impala Platinum, Bob Gilmour, mengatakan mungkin saja para pekerja tambang yang mogok itu terdorong oleh para pakerja tambang yang mogok di Lonmin.
“Mungkin saja ini merupakan sebagian alasan tuntutan itu, karena banyaknya hasutan, jadi mungkin saja tuntutan itu terilhami oleh peristiwa itu. Itulah tuntutan yang mereka ajukan, dan saat ini apa yang kami lakukan adalah berunding dengan yang berkepentingan untuk membahas isu-isu itu dan mengkaji keseluruhan permasalahannya. Saat ini kami baru sampai pada tahap itu,” ujarnya.
Pemogokan itu terjadi bertepatan dengan kerusuhan politik dan sosial di Afrika Selatan. Kelompok miskin Afrika Selatan melancarkan demonstrasi yang semakin berbau kekerasan terkait kurangnya layanan-layanan dasar. Para politisi berlomba mencari pengaruh sebelum diadakannya konferensi partai akhir tahun ini.
Gilmour mengatakan ada banyak faktor yang menggerakkan kerusuhan pekerja tambang ini.
Apapun sebabnya, pemogokan di Lonmin telah melumpuhkan pertambangan platina Afrika Selatan dan menggoncang pasar dunia.
Perusahaan tambang platina itu menyebutkan dalam sebuah pernyataan akan terus merundingkan pemecahan masalah setelah berminggu-minggu pemogokan dan kekerasan mengakibatkan sedikitnya 45 orang tewas, termasuk seorang lelaki yang ditemukan tewas dibunuh di luar tambang Marikana hari Selasa.
Aksi mogok gelap itu meluas ke perusahaan-perusahaan tambang lainnya di negara yang kaya mineral itu, sebagian didorong oleh mantan pemimpin kelompok pemuda atau Liga Pemuda African National Congress (ANC), Julius Malema.
Malema berbicara blak-blakan kepada para penambang hari Selasa. Ia mengimbau diadakannya pemogokan pekerja tambang nasional. Ia berulang kali mengimbau para pekerja tambang agar membuat sektor pertambangan Afrika Selatan “tidak bisa dikendalikan “ dan menyebut gerakannya sebagai “revolusi.”
Para pekerja tambang itu nampaknya menanggapi.
Perusahaan pertambangan raksasa Impala Platinum mengatakan pekerja-pekerjanya sekarang menuntut kenaikan upah – yang jika diberi, akan merupakan kenaikan kedua kalinya dalam enam bulan.
Juru bicara Impala Platinum, Bob Gilmour, mengatakan mungkin saja para pekerja tambang yang mogok itu terdorong oleh para pakerja tambang yang mogok di Lonmin.
“Mungkin saja ini merupakan sebagian alasan tuntutan itu, karena banyaknya hasutan, jadi mungkin saja tuntutan itu terilhami oleh peristiwa itu. Itulah tuntutan yang mereka ajukan, dan saat ini apa yang kami lakukan adalah berunding dengan yang berkepentingan untuk membahas isu-isu itu dan mengkaji keseluruhan permasalahannya. Saat ini kami baru sampai pada tahap itu,” ujarnya.
Pemogokan itu terjadi bertepatan dengan kerusuhan politik dan sosial di Afrika Selatan. Kelompok miskin Afrika Selatan melancarkan demonstrasi yang semakin berbau kekerasan terkait kurangnya layanan-layanan dasar. Para politisi berlomba mencari pengaruh sebelum diadakannya konferensi partai akhir tahun ini.
Gilmour mengatakan ada banyak faktor yang menggerakkan kerusuhan pekerja tambang ini.
Apapun sebabnya, pemogokan di Lonmin telah melumpuhkan pertambangan platina Afrika Selatan dan menggoncang pasar dunia.