Tautan-tautan Akses

Pemimpin Catalan Didesak untuk Deklarasikan Kemerdekaan


Para pendukung pro-kemerdekaan membawa bendera Uni Eropa dalam aksi unjuk rasa di Barcelona, Spanyol, Selasa, 10 Oktober 2017. (Foto: dok).
Para pendukung pro-kemerdekaan membawa bendera Uni Eropa dalam aksi unjuk rasa di Barcelona, Spanyol, Selasa, 10 Oktober 2017. (Foto: dok).

Tekanan semakin meningkat dari dalam gerakan separatis Catalan hari Jumat (13/10) bagi presiden kawasan itu agar mendeklarasikan kemerdekaan dari Spanyol, suatu langkah yang dapat mendorong pemerintah pusat untuk mengambil alih kekuasaan dari wilayah otonom tersebut.

Dua sekutu utama dalam upaya pemisahan diri itu bergabung dengan mereka yang berada di dalam koalisi pro-kemerdekaan yang sedang berkuasa dalam mendesak pemimpin Catalonia Carles Puigdemont untuk mengabaikan peringatan Spanyol dan mencabut penangguhan pernyataan kemerdekaannya yang ambigu awal pekan ini.

Dalam pidato di parlemen yang sangat ditunggu-tunggu, Puigdemont menyatakan Catalonia akan mendeklarasikan kemerdekaan setelah referendum 1 Oktober, tetapi mengusulkan penangguhan pelaksanaannya selama beberapa pekan untuk melakukan perundingan dengan Spanyol.

Spanyol menganggap referendum itu ilegal dan tidak konstitusional, dan menyatakan hasilnya tidak sah. Perdana Menteri Mariano Rajoy telah menolak kemungkinan apapun untuk berdialog kecuali jika Puigdemont menarik sikapnya dan kembali ke “legalitas”. Ia juga menyatakan Spanyol tidak memerlukan mediator internasional dalam kebuntuan politik.

Pemerintah Rajoy memberi Puigdemont tenggat hingga Senin untuk mengklarifikasi apakah ia benar-benar mendeklarasikan kemerdekaan. Jika Puigdemont menyatakan ia melakukan demikian, maka ia diberi waktu tiga hari lagi untuk membatalkan rencana pemisahan diri itu. Jika ia menolak atau tidak menjawabnya, Rajoy telah mengancam akan menerapkan sebuah pasal konstitusi yang akan memberi pemerintah pusat kewenangan untuk campur tangan langsung di Catalonia. [uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG