Departemen Kehakiman AS bulan lalu mengumumkan penyitaan 1.116 juta barel bahan bakar minyak (BBM) yang dikatakan menuju Venezuela. Industri minyak Venezuela dan Iran, keduanya negara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dikenai sanksi oleh Amerika Serikat.
Iran awal tahun ini membuat kesal Washington dengan mengirimkan kargo-kargo bensin ke Venezuela.
Dalam gugatan yang diajukan ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Columbia, pada Selasa (1/9), Mobin International Limited yang berbasis di Uni Emirat Arab mengatakan pihaknya adalah pemilik kargo di atas kapal tanker Bella and Bering, sementara Oman Fuel yang terdaftar di Inggris mengatakan pihaknya pemilik kargo di kapal tanker Pandi and Luna, dan Sohar Fuel yang terdaftar di Oman mengatakan sebagai pemilik sebagian kargo di atas kapal Luna.
Perusahaan-perusahaan itu mengatakan telah menjual kargo-kargo itu kepada Citi Energy FZC yang berbasis di Uni Emirat Arab, tetapi pembayaran jatuh tempo pada saat pengiriman, yang terganggu oleh penyitaan itu.
"Oleh karena itu, Penggugat Mobin, Oman Fuel, dan Sohar Fuel punya kepentingan keuangan dalam perjanjian tersebut dan memiliki langsung hak, kepemilikan, dan penguasaan atas properti tergugat," tulis perusahaan-perusahaan itu.
Citi Energy belum menanggapi permintaan untuk berkomentar yang dikirim setelah jam kerja normal.
Perusahaan-perusahaan itu juga membantah pernyataan bahwa pengiriman itu menuju Venezuela.
"Ketika kapal-kapal itu disita, properti tergugat dijadwalkan menuju Trinidad untuk dijual kepada pelanggan di Peru dan Kolombia," tulis perusahaan tersebut dalam pengajuan gugatan tersebut. [my/ft]