Setelah kebuntuan selama dua hari, para anggota fraksi Republik di DPR AS akan berusaha kembali pada hari Kamis untuk memilih ketua DPR mendatang.
Upaya pemimpin fraksi Republik Kevin McCarthy gagal pada hari Rabu, ketika, pada hari kedua, sekelompok legislator konservatif menolak memberikan dukungan penting dalam beberapa pemungutan suara.
McCarthy, anggota parlemen selama 16 tahun dari California dan pemimpin fraksi Republik dalam sidang di Kongres yang berakhir hari Selasa, telah lama berupaya menjadi ketua DPR. Tetapi ia kekurangan tiga suara pada hari Selasa dalam upayanya mendapatkan 218 suara mayoritas di majelis beranggotakan 435 orang itu, dan ia gagal dalam tiga putaran pemungutan suara lainnya pada hari Rabu.
McCarthy kekurangan hingga 17 suara pada hari Rabu, sementara para anggota konservatif di partainya sendiri terus mengatakan bahwa secara ideologi ia tidak cukup kuat untuk memimpin.
DPR menunda sidang selama beberapa jam pada Rabu malam, dan kemudian menundanya hingga Kamis tengah hari.
Telah 100 tahun sejak tak seorang pun anggota Demokrat atau Republik yang menang dalam putaran pertama voting untuk menjadi pemimpin majelis rendah di Kongres itu.
Pemungutan suara keempat berlangsung beberapa jam setelah mantan Presiden Donald Trump secara terbuka menyerukan agar McCarthy dipilih sebagai ketua DPR, legislator yang ia sebut sebagai “My Kevin” atau “Kevinku.”
“Sekaranglah waktunya bagi seluruh anggota Republik yang hebat di DPR untuk memilih Kevin, capai kesepakatan, raih kemenangan,” kata Trump di jaringan media sosialnya.
Trump memperingatkan para anggota fraksi Republik, yang memiliki mayoritas tipis di sesi ke-118 Kongres, agar “tidak mengubah kemenangan besar menjadi kekalahan raksasa dan memalukan. Ini saatnya untuk merayakan, kalian pantas mendapatkannya. Kevin McCarthy akan melakukan tugas dengan baik, dan bahkan hebat – lihat saja!”
Tetapi pernyataan baru Trump, menyusul seruan dalam beberapa hari ini kepada beberapa pembangkang yang menentang McCarthy, tidak berdampak apapun. Mantan presiden, yang telah mengumumkan kampanyenya untuk menduduki kembali jabatan di Gedung Putih pada pemilu 2024, telah berpekan-pekan menyatakan dukungan bagi McCarthy.
Anggota DPR dari fraksi Republik Lauren Boebert mengatakan di DPR hari Rabu bahwa Trump “perlu memberitahu Kevin McCarthy bahwa, ‘Anda tidak mendapat dukungan, dan ini saatnya untuk mundur.”
Presiden Joe Biden menjawab pertanyaan mengenai kebuntuan itu dengan mengatakan kepada para wartawan di Gedung Putih sebelum pemungutan suara keempat, “Berkenaan dengan pertarungan menjadi ketua, itu bukan masalah saya.”
“Saya hanya berpikir ini agak memalukan karena memakan waktu begitu lama dan seluruh dunia melihatnya,” katanya. “Mereka melihat, kita perlu bertindak bersama.”
Partai Republik akan menguasai mayoritas tipis 222-212 di DPR. Dengan satu kursi kosong sekarang ini, McCarthy harus meraih sedikitnya 218 suara untuk menjadi ketua DPR, dengan asumsi seluruh 434 legislator memberikan suara. Berdasarkan sebuah pasal di Konstitusi AS, ia juga akan menjadi orang kedua dalam garis suksesi kepresidenan. [uh/ab]
Forum