KAIRO —
Para pejabat Mesir dan media pemerintah mengatakan hasil awal referendum menunjukkan lebih 90 persen pemilih yang ikut dalam referendum selama dua hari menyetujui rancangan konstitusi yang diajukan pemerintah dukungan militer di negara itu.
Ashraf Sidhom seorang warga mengatakan, "Saya memilih ya untuk rancangan konstitusi itu dan mendukung menteri pertahanan El-Sissi agar negara ini bisa stabil dan mulai melangkah maju.”
Para pengamat mengatakan hampir tidak diragukan rancangan itu akan disetujui pemilih. Hasil resmi referendum diperkirakan keluar akhir minggu ini. Para pemantau referendum mengatakan voting hari Rabu itu sebagian besar tidak bermasalah.
Jeb Ober, pengamat dari Democracy International, mengatakan, “Hasil referendum itu ditentukan oleh rakyat Mesir. Apa yang bisa kami lakukan adalah memberikan informasi tentang proses dan konteks pelaksanaannya dan memberi penilaian serta rekomendasi demi langkah maju untuk Mesir.”
Ikhwanul Muslimin yang pro-Morsi menyerukan rakyat Mesir agar memboikot referendum itu dan menyebutnya tidak sah.
Konstitusi yang baru akan menggantikan konstitusi pro-Islam yang disahkan tahun 2012 di bawah pemerintahan Morsi. Rancangan baru itu menghilangkan elemen-elemen Islamis, memberi perempuan berbagai hak yang lebih luas dan memperkuat wewenang militer.
Jika disetujui, referendum tersebut akan dilanjutkan dengan pemilu untuk memilih presiden dan parlemen baru. Kepala staf angkatan darat Mesir Jendral Abdel Fatteh el Sissi, yang menggulingkan Morsi, dianggap luas sebagai calon presiden terfavorit.
Ashraf Sidhom seorang warga mengatakan, "Saya memilih ya untuk rancangan konstitusi itu dan mendukung menteri pertahanan El-Sissi agar negara ini bisa stabil dan mulai melangkah maju.”
Para pengamat mengatakan hampir tidak diragukan rancangan itu akan disetujui pemilih. Hasil resmi referendum diperkirakan keluar akhir minggu ini. Para pemantau referendum mengatakan voting hari Rabu itu sebagian besar tidak bermasalah.
Jeb Ober, pengamat dari Democracy International, mengatakan, “Hasil referendum itu ditentukan oleh rakyat Mesir. Apa yang bisa kami lakukan adalah memberikan informasi tentang proses dan konteks pelaksanaannya dan memberi penilaian serta rekomendasi demi langkah maju untuk Mesir.”
Ikhwanul Muslimin yang pro-Morsi menyerukan rakyat Mesir agar memboikot referendum itu dan menyebutnya tidak sah.
Konstitusi yang baru akan menggantikan konstitusi pro-Islam yang disahkan tahun 2012 di bawah pemerintahan Morsi. Rancangan baru itu menghilangkan elemen-elemen Islamis, memberi perempuan berbagai hak yang lebih luas dan memperkuat wewenang militer.
Jika disetujui, referendum tersebut akan dilanjutkan dengan pemilu untuk memilih presiden dan parlemen baru. Kepala staf angkatan darat Mesir Jendral Abdel Fatteh el Sissi, yang menggulingkan Morsi, dianggap luas sebagai calon presiden terfavorit.