Inggris telah memerintahkan diplomat tinggi Malawi untuk meninggalkan negara itu, setelah negara Afrika Selatan itu mengusir seorang diplomat senior Inggris karena mengecam Presiden Bingu wa Mutharika.
Sengketa itu berawal Selasa malam di Malawi, ketika Utusan Inggris Fergus Cochrane-Dyet mendapat surat pengusiran. Utusan itu sebelumnya mengatakan melalui kawat diplomatik bahwa Presiden Malawi telah menjadi “lebih otokratis dan intoleran terhadap kecaman” – kawat tersebut bocor dan dipublikasikan di suratkabar Malawi – The Nation.
Hari Rabu, Inggris bereaksi. Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan pengusiran tersebut tidak dapat diterima dan mengatakan, ia mengusir Komisi Tinggi Sementara Malawi Flosse Gommile Chidyaonga.
Hague mengatakan pengusiran Malawi atas utusan Inggris tersebut merupakan “tanda mengkhawatirkan” dan ia menyarankan negara itu memusatkan perhatian pada tantangan-tantangannya, “termasuk memperbaiki pemerintahan”. Hague juga mengatakan Inggris akan mengkaji ulang seluruh hubungannya dengan Malawi.
Malawi merupakan koloni Inggris sebelum memenangkan kemerdekaan tahun 1964. Malawi masih sangat tergantung pada bantuan asing, yang kebanyakan berasal dari Inggris.
