Delegasi dari lebih 30 negara, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pihak-pihak yang bermusuhan dalam perang saudara Suriah yang memasuki tahun ketiga berkumpul di Montreux, Swiss, Rabu (22/1), untuk pembicaraan perdamaian tahap pertama yang sudah lama ditunggu.
Sasaran konferensi yang sudah dinyatakan adalah untuk mengusahakan agar pemerintah Suriah dan pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar al-Assad menyepakati pemerintahan transisi.
Pemerintah Suriah sudah lama bersikeras bahwa Assad tidak akan mengundurkan diri, dan perbedaan ini telah menimbulkan keraguan akan prospek terobosan utama dalam perundingan.
Namun Menteri Penerangan Suriah mengatakan Selasa bahwa pemerintah optimistis, dan delapan bulan setelah usaha pertama untuk mengadakan pembicaraan, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menekankan perlunya memanfaatkan kesempatan itu.
Pertemuan Rabu akan memberi delegasi kesempatan membicarakan usaha perdamaian sebelum proses bergeser ke pembicaraan Jumat di Jenewa hanya antara pihak Suriah dan utusan Liga Arab/PBB, Lakhdar Brahimi.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memimpin pembicaraan itu.
Tetapi, sekutu utama Suriah di kawasan itu, Iran, tidak akan hadir. Sekjen PBB Ban Ki-moon membatalkan undangan untuk Iran ketika negara itu tidak mau menerima sasaran pembentukan pemerintah transisi di Suriah – yang kemungkinan besar tidak akan mengikutkan Presiden Bashar al-Asaad.
Lavrov menyebut keputusan Ban itu kekeliruan, tetapi bukan bencana. Ia mengatakan kehadiran Iran sangat penting untuk keberhasilan.
Sasaran konferensi yang sudah dinyatakan adalah untuk mengusahakan agar pemerintah Suriah dan pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar al-Assad menyepakati pemerintahan transisi.
Pemerintah Suriah sudah lama bersikeras bahwa Assad tidak akan mengundurkan diri, dan perbedaan ini telah menimbulkan keraguan akan prospek terobosan utama dalam perundingan.
Namun Menteri Penerangan Suriah mengatakan Selasa bahwa pemerintah optimistis, dan delapan bulan setelah usaha pertama untuk mengadakan pembicaraan, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menekankan perlunya memanfaatkan kesempatan itu.
Pertemuan Rabu akan memberi delegasi kesempatan membicarakan usaha perdamaian sebelum proses bergeser ke pembicaraan Jumat di Jenewa hanya antara pihak Suriah dan utusan Liga Arab/PBB, Lakhdar Brahimi.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memimpin pembicaraan itu.
Tetapi, sekutu utama Suriah di kawasan itu, Iran, tidak akan hadir. Sekjen PBB Ban Ki-moon membatalkan undangan untuk Iran ketika negara itu tidak mau menerima sasaran pembentukan pemerintah transisi di Suriah – yang kemungkinan besar tidak akan mengikutkan Presiden Bashar al-Asaad.
Lavrov menyebut keputusan Ban itu kekeliruan, tetapi bukan bencana. Ia mengatakan kehadiran Iran sangat penting untuk keberhasilan.