Para siswa sekolah menengah di California membantu anak-anak perempuan di Afghanistan melanjutkan studi mereka di bawah pemerintahan Taliban, dengan berbagi pelajaran secara virtual dan penggalangan dana.
Guru sejarah di San Diego, Timothy Stiven mengatakan, murid-muridnya di Akademi Canyon Crest bertindak, ketika Taliban yang mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada 2021, melarang anak perempuan bersekolah.
“Ketika anak-anak perempuan berada dalam kondisi yang paling membutuhkan, murid-murid saya mengatakan: 'Mari kita berfokus pada mereka. Mari kita lakukan sebisa mungkin agar mereka dapat melanjutkan sekolah, dan jika mungkin, menyelesaikan pendidikan mereka'," kata Timothy Stiven.
Jadi, mereka mulai bertemu untuk berbagi pelajaran. Pada malam hari di California adalah pagi hari di Afghanistan. Kini, siswa San Diego Ava Khossravi memimpin diskusi tentang lempeng tektonik, dengan menggunakan kue kering (cracker) dan gula penghias (frosting).
“Geografi adalah jalinan utama yang kami miliki bersama, seperti kami berdua mengalami efek seperti ini akibat lempeng tektonik dan perubahan geografis lainnya seiring waktu. Jadi, saya pikir dengan ini kami bisa menjalin hubungan," kata Ava Khossravi, seorang pelajar di Akademi Canyon Crest
Hubungan itu bersifat rahasia bagi gadis-gadis Afghanistan yang bertemu secara rahasia di pusat pembelajaran, di mana kami sepakat untuk tidak menggunakan nama mereka untuk melindungi mereka dari pembalasan Taliban.
“Ketika Taliban merebut Afghanistan, mereka mengatakan kepada kami, jangan datang ke sekolah, dan kami tidak pergi ke sekolah. Jika ada beberapa gadis yang bersekolah, Taliban menghukum mereka.”
Instruktur pusat pembelajaran mengatakan, dia tidak akan berhenti mengajar anak perempuan.
“Saya sangat yakin jika Anda menjalankan tugas dengan benar, otomatis masa depan akan tercipta dengan baik," kata Direktur Pusat Pembelajaran Afghanistan
Siswa berbagi proyek seni dan puisi. Di sini, di San Diego, mereka menjual salinan beberapa karya tersebut dan mengumpulkan lebih dari $10.000 untuk membeli laptop di Afghanistan. Kelas gabungan itu diperluas dengan menambah siswa dari Hong Kong dan dari negara bagian Massachusetts, Kentucky, dan Georgia di AS. [ps/lt]
Forum