Seorang menteri Yaman mengatakan Presiden Ali Abdullah Saleh telah membatalkan rencana untuk berkunjung ke Amerika, setelah anggota-anggota partai yang berkuasa mendesak pemimpin yang sedang berjuang itu untuk tetap berada di Yaman.
Wakil Menteri Penerangan Yaman Abdo Al-Janadi hari Rabu mengatakan sejumlah anggota parlemen ingin agar Presiden Saleh tetap berada di Yaman guna memastikan keberhasilan usul yang didukung Teluk bagi suksesi kepada wakil presiden bulan depan.
Presiden Yaman menyepakati transisi kekuasaan itu bulan November setelah hampir satu tahun unjukrasa pro-demokrasi menuntut diakhirinya pemerintahan otokratisnya selama 33 tahun.
Rencana itu menyerukan kepada Presiden Saleh untuk menyerahkan otoritasnya kepada Wakil Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi menjelang pemilu presiden bulan Februari, dimana Hadi merupakan kandidat hasil konsensus partai-partai utama.
Amerika mengatakan sedang mempertimbangkan untuk memberi visa kepada Presiden Saleh guna melakukan perawatan kesehatan. Presiden Saleh luka parah dalam serangan bom di kompleks kediamannya di Sana’a bulan Juni lalu dan menghabiskan waktu beberapa bulan di Arab Saudi untuk memulihkan diri.
