Pengacara seorang eksekutif pengapalan Vietnam mengatakan klien-nya akan naik banding atas vonis hukuman mati terhadapnya dalam kasus korupsi yang ramai diberitakan media.
Duong Chi Dung dan Mai Van, dua pejabat senior perusahaan milik negara Vinalines, hari Senin dijatuhi hukuman mati karena dinyatakan bersalah menggelapkan hampir satu juta dolar dan menyalahgunakan dana negara yang mengakibatkan kerugian lebih 17 juta dolar. Delapan terdakwa lainnya dalam kasus itu dijatuhi hukuman penjara empat hingga 22 tahun.
Vietnam terus melakukan berbagai upaya besar-besaran memberantas korupsi. Bulan lalu, seorang bekas bankir dan rekan bisnisnya dijatuhi hukuman mati karena penggelapan uang.
Tran Dinh Trien, pengacara yang mewakili Dung, hari Selasa (17/12) mengatakan kepada VOA siaran bahasa Vietnam vonis tersebut tidak adil.
Ia mengatakan kliennya, yang ditangkap di Kamboja tahun lalu setelah berbulan-bulan buron, akan naik banding dalam 15 hari. Belum diketahui apakah Phuc juga akan naik banding, tetapi hal itu sangat mungkin mengingat beratnya hukuman itu.
Korupsi yang merajalela memicu kemarahan rakyat di Vietnam, di mana korupsi dan ketidakbecusan manajemen di banyak perusahaan besar milik negara dianggap sebagai penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi negara itu.
Duong Chi Dung dan Mai Van, dua pejabat senior perusahaan milik negara Vinalines, hari Senin dijatuhi hukuman mati karena dinyatakan bersalah menggelapkan hampir satu juta dolar dan menyalahgunakan dana negara yang mengakibatkan kerugian lebih 17 juta dolar. Delapan terdakwa lainnya dalam kasus itu dijatuhi hukuman penjara empat hingga 22 tahun.
Vietnam terus melakukan berbagai upaya besar-besaran memberantas korupsi. Bulan lalu, seorang bekas bankir dan rekan bisnisnya dijatuhi hukuman mati karena penggelapan uang.
Tran Dinh Trien, pengacara yang mewakili Dung, hari Selasa (17/12) mengatakan kepada VOA siaran bahasa Vietnam vonis tersebut tidak adil.
Ia mengatakan kliennya, yang ditangkap di Kamboja tahun lalu setelah berbulan-bulan buron, akan naik banding dalam 15 hari. Belum diketahui apakah Phuc juga akan naik banding, tetapi hal itu sangat mungkin mengingat beratnya hukuman itu.
Korupsi yang merajalela memicu kemarahan rakyat di Vietnam, di mana korupsi dan ketidakbecusan manajemen di banyak perusahaan besar milik negara dianggap sebagai penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi negara itu.