Jerman hari Jumat (25/10) menyatakan bahwa kepala dinas intelijen dalam dan luar negerinya akan segera bertolak ke Amerika. Belum ada tanggal yang ditetapkan mengenai pertemuan mereka dengan para pejabat di Gedung Putih dan Badan Keamanan Nasional (NSA), dinas spionase pemerintah Amerika yang memantau jutaan percakapan telepon dan Internet dalam upaya menggagalkan terorisme.
Para legislator Uni Eropa menyatakan mereka akan bertemu para pejabat Amerika pekan depan setelah muncul tuduhan bahwa Amerika terlibat dalam spionase meluas lewat internet terhadap warga dan pemimpin Uni Eropa, termasuk ponsel Kanselir Jerman Angela Merkel.
Surat kabar Jerman Sueddeutsche Zeitung hari Jumat menyatakan bahwa penyadapan ponsel Merkel diduga dilakukan dari Kedutaan Besar Amerika di Berlin, yang berlokasi kurang dari satu kilometer dari kantor Kanselir Jerman. Surat kabar tersebut menyatakan Kedutaan Amerika memiliki kantor pengumpulan informasi khusus yang dioperasikan bersama oleh NSA dan Badan Intelijen Pusat Amerika, CIA.
Operasi mata-mata Amerika telah mengundang kecaman luas di Eropa, yang sebagian pemimpinnya adalah sekutu kuat Amerika. Merkel mengatakan aliansi Amerika-Eropa hanya dapat dibangun berdasarkan rasa saling percaya. Ia menegaskan lagi bahwa spionase di kalangan teman-teman sendiri tidak dapat diterima. Presiden Perancis Francois Hollande menuntut penjelasan Amerika, seraya menyatakan bahwa spionase oleh Amerika harus dihentikan.
Sementara itu, surat kabar terkemuka Amerika The Washington Post menyatakan bahwa para pejabat Amerika memperingatkan beberapa dinas intelijen asing bahwa dokumen-dokumen yang diperoleh kontraktor NSA Edward Snowden merinci kerjasama mereka dengan Washington. Menurut surat kabar itu, puluhan ribu dokumen yang dikumpulkan Snowden mengandung materi sensitif mengenai program spionase terhadap negara-negara seperti Iran, Rusia dan China. The Post menyatakan dokumen-dokumen itu menyebutkan operasi yang melibatkan negara-negara yang tidak secara terbuka bersekutu dengan Amerika. The Post menyatakan proses memberitahu para pejabat dunia mengenai risiko pengungkapan itu “sulit” karena dalam beberapa hal, salah satu bagian dari pemerintah yang bekerjasama mungkin tidak tahu mengenai kerjasama tersebut.
Pemberitahuan ini bertepatan dengan kehebohan masyarakat internasional atas laporan bahwa Amerika Serikat memata-matai percakapan telepon 35 pemimpin dunia, dan laporan terbaru adalah mengenai Merkel.
Jurubicara Gedung Putih Jay Carney hari Kamis menolak untuk membantah bahwa NSA telah memata-matai percakapan sebelumnya dari Kanselir Merkel. Merkel menyatakan ia telah menjelaskan dalam percakapan telepon hari Rabu dengan Presiden Amerika Barack Obama bahwa memata-matai teman-teman tidak dapat diterima sama sekali.
Para legislator Uni Eropa menyatakan mereka akan bertemu para pejabat Amerika pekan depan setelah muncul tuduhan bahwa Amerika terlibat dalam spionase meluas lewat internet terhadap warga dan pemimpin Uni Eropa, termasuk ponsel Kanselir Jerman Angela Merkel.
Surat kabar Jerman Sueddeutsche Zeitung hari Jumat menyatakan bahwa penyadapan ponsel Merkel diduga dilakukan dari Kedutaan Besar Amerika di Berlin, yang berlokasi kurang dari satu kilometer dari kantor Kanselir Jerman. Surat kabar tersebut menyatakan Kedutaan Amerika memiliki kantor pengumpulan informasi khusus yang dioperasikan bersama oleh NSA dan Badan Intelijen Pusat Amerika, CIA.
Operasi mata-mata Amerika telah mengundang kecaman luas di Eropa, yang sebagian pemimpinnya adalah sekutu kuat Amerika. Merkel mengatakan aliansi Amerika-Eropa hanya dapat dibangun berdasarkan rasa saling percaya. Ia menegaskan lagi bahwa spionase di kalangan teman-teman sendiri tidak dapat diterima. Presiden Perancis Francois Hollande menuntut penjelasan Amerika, seraya menyatakan bahwa spionase oleh Amerika harus dihentikan.
Sementara itu, surat kabar terkemuka Amerika The Washington Post menyatakan bahwa para pejabat Amerika memperingatkan beberapa dinas intelijen asing bahwa dokumen-dokumen yang diperoleh kontraktor NSA Edward Snowden merinci kerjasama mereka dengan Washington. Menurut surat kabar itu, puluhan ribu dokumen yang dikumpulkan Snowden mengandung materi sensitif mengenai program spionase terhadap negara-negara seperti Iran, Rusia dan China. The Post menyatakan dokumen-dokumen itu menyebutkan operasi yang melibatkan negara-negara yang tidak secara terbuka bersekutu dengan Amerika. The Post menyatakan proses memberitahu para pejabat dunia mengenai risiko pengungkapan itu “sulit” karena dalam beberapa hal, salah satu bagian dari pemerintah yang bekerjasama mungkin tidak tahu mengenai kerjasama tersebut.
Pemberitahuan ini bertepatan dengan kehebohan masyarakat internasional atas laporan bahwa Amerika Serikat memata-matai percakapan telepon 35 pemimpin dunia, dan laporan terbaru adalah mengenai Merkel.
Jurubicara Gedung Putih Jay Carney hari Kamis menolak untuk membantah bahwa NSA telah memata-matai percakapan sebelumnya dari Kanselir Merkel. Merkel menyatakan ia telah menjelaskan dalam percakapan telepon hari Rabu dengan Presiden Amerika Barack Obama bahwa memata-matai teman-teman tidak dapat diterima sama sekali.