Para pejabat PBB mengatakan akan segera menyelesaikan penyelidikan atas pembunuhan massal di Kota Port au-Prince, Haiti, yang menewaskan sedikitnya 21 orang akhir tahun lalu.
Kelompok geng bersenjata diperkirakan bertanggung jawab atas penembakan dan pembunuhan dengan menggunakan golok di kawasan kumuh La Saline di kota itu.
“Penyelidikan oleh petugas pemerintah dan organisasi HAM masih berlangsung, dan kantor HAM kami juga sedang berusaha menentukan apa yang terjadi,” kata kepala kantor PBB di Haiti.
Saksi mata mengatakan sebuah truk polisi membawa orang-orang yang berpakaian seragam ke kawasan La Saline pada 13 November lalu, dan mengira mereka adalah polisi yang akan berusaha mencegah timbulnya bentrokan antara geng.
Tapi yang terjadi adalah orang-orang berseragam itu segera melepaskan tembakan sebelum mengadakan penyerangan dari rumah ke rumah dan menyeret serta menembaki orang-orang yang tidak bersenjata serta membacok tubuh mereka dengan golok.
Kata penduduk setempat, aksi kekerasan antar-geng di Haiti meningkat sejak ditariknya pasukan keamanan PBB pada 2017 dan digantikan dengan kelompok pelatih polisi yang lebih kecil.[ii]