Presiden Haiti Jovenel Moïse telah membatalkan keputusan pemerintahnya untuk menaikkan harga bensin hingga 49 persen di tengah protes keras yang menyebabkan sedikitnya tiga orang tewas hari Sabtu.
"Harga bensin akan kembali ke angka sebelumnya," kata Moïse dalam pidato nasional Sabtu (7/7) malam. Presiden itu juga menyerukan agar rakyat tenang, meminta para pengunjuk rasa pulang supaya polisi bisa memulihkan ketertiban.
Beberapa jam sebelumnya, para pemrotes membakar ban di jalan-jalan Port-au-Prince, dan daerah pinggiran dekat, Petionville, menjarah toko-toko, membakar mobil di depan hotel-hotel mewah dan mengancam akan membakar gedung parlemen.
Seorang penjaga keamanan di parlemen memberi video kepada VOA, menunjukkan asap gelap yang berasal dari ban terbakar di depan kompleks itu, sementara tembakan senapan terdengar dari sekelilingya.
Sebelum Moïse membatalkan keputusannya, harga bensin mencapai $ 4,75 atau 68 ribu rupiah per galon, lebih dari dua kali lipat pendapatan harian kebanyakan orang Haiti. [as]