Tautan-tautan Akses

PBB: Sejak Taliban Ambil Alih Afghanistan, Lebih dari 1.000 Warga Sipil Tewas


Seorang anggota pasukan Taliban menodongkan senjatanya ke pengunjuk rasa, ketika para demonstran Afghanistan di Kabul, Afghanistan 7 September 2021. (Foto: Reuters)
Seorang anggota pasukan Taliban menodongkan senjatanya ke pengunjuk rasa, ketika para demonstran Afghanistan di Kabul, Afghanistan 7 September 2021. (Foto: Reuters)

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Selasa (27/6) bahwa pihaknya telah mendokumentasikan sejumlah besar warga sipil yang tewas dan terluka dalam serangan di Afghanistan sejak pengambilalihan Taliban -- meskipun jumlah korban berkurang drastis dibandingkan tahun-tahun perang dan pemberontakan sebelumnya.

Menurut laporan baru misi PBB di Afghanistan, atau UNAMA, sejak pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada pertengahan Agustus 2021 hingga akhir Mei, terdapat 3.774 korban sipil, termasuk 1.095 orang yang tewas dalam kekerasan di negara tersebut.

Laporan PBB sebelumnya menyebutkan, pada tahun 2020, ada 8.820 warga sipil yang menjadi korban kekerasan, termasuk yang 3.035 tewas.

Seorang anggota pasukan Taliban berjaga-jaga saat para para perempuan menunggu menerima jatah makanan yang didistribusikan oleh kelompok bantuan kemanusiaan, di Kabul, Afghanistan, 23 Mei 2023. (Foto: AP)
Seorang anggota pasukan Taliban berjaga-jaga saat para para perempuan menunggu menerima jatah makanan yang didistribusikan oleh kelompok bantuan kemanusiaan, di Kabul, Afghanistan, 23 Mei 2023. (Foto: AP)

Taliban merebut kekuasaan di negara itu pada Agustus 2021 sementara pasukan AS dan NATO berada di minggu-minggu terakhir penarikan mereka dari Afghanistan setelah perang selama dua dekade.

Menurut laporan PBB, tiga per empat dari serangan sejak Taliban merebut kekuasaan memanfaatkan bom rakitan di “daerah berpenduduk, termasuk tempat ibadah, sekolah dan pasar,” kata laporan itu. Di antara mereka yang tewas adalah 92 perempuan dan 287 anak-anak.

Angka-angka tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah korban sipil akibat serangan bom rakitan di tempat-tempat ibadah – yang sebagian besar milik minoritas Muslim Syiah – dibandingkan dengan periode tiga tahun sebelum pengambilalihan Taliban, menurut pernyataan pers yang dikeluarkan bersama laporan tersebut.

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa sedikitnya 95 orang tewas dalam serangan di sekolah, fasilitas pendidikan dan tempat lain yang dimiliki komunitas mayoritas Syiah Hazara.

Pernyataan itu mengatakan bahwa sebagian besar serangan bom rakitan dilakukan oleh afiliasi ISIS di kawasan itu – yang dikenal sebagai Negara Islam di Provinsi Khorasan, sebuah kelompok militan Sunni yang menjadi saingan utama Taliban.

“Serangan terhadap warga sipil dan objek sipil ini tercela dan harus dihentikan,” kata Fiona Frazer, kepala Layanan HAM UNAMA. Ia mendesak Taliban - otoritas de facto di Afghanistan - untuk "menjunjung tinggi kewajiban mereka untuk melindungi hak hidup" rakyat Afghanistan. [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG