Tautan-tautan Akses

PBB: Penderitaan di Yaman ‘Tak Terbayangkan’


Stephen O'Brien, Wakil Sekjen dan Koordinator Bantuan Darurat PBB meninggalkan bandara Sana'a di Yaman (11/8). (AP/Hani Mohammed)
Stephen O'Brien, Wakil Sekjen dan Koordinator Bantuan Darurat PBB meninggalkan bandara Sana'a di Yaman (11/8). (AP/Hani Mohammed)

O’Brien mengutuk apa yang ia sebut ketidakpedulian terhadap nyawa manusia oleh semua pihak dalam pertempuran.

Pemimpin bantuan kemanusiaan PBB menyebut skala penderitaan di Yaman “tidak terbayangkan” dan memperingatkan bahwa jika pertempuran tidak berakhir segera, “tidak akan ada lagi yang tersisa untuk diperjuangkan.”

Stephen O’Brien memberi keterangan kepada Dewan Keamanan hari Rabu (19/8) mengenai pemantauannya yang baru diselesaikan di Yaman, dengan mengatakan ia sangat kaget dengan apa yang ia lihat.

“Empat dari setiap lima warga Yaman memerlukan bantuan kemanusiaan dan hampir satu setengah juta orang mengungsi. Lebih dari 10.000 anak-anak telah tewas atau luka-luka dan jumlah anak-anak yang direkrut atau digunakan sebagai lasykar semakin meningkat," ujarnya.

O’Brien mengutuk apa yang ia sebut ketidakpedulian terhadap nyawa manusia oleh semua pihak dalam pertempuran. Ia mengeluh atas kerusakan terhadap kota-kota pelabuhan besar yang katanya jalur kehidupan utama untuk mendatangkan barang-barang kebutuhan pokok.

“Bandara dan pelabuhan perlu tetap terbuka dan digunakan untuk impor niaga dan perbekalan kemanusiaan, tanpa pembatasan,” kata O’Brien.

Serangan udara koalisi Arab yang dipimpin Saudi telah ditujukan terhadap pemberontak Houthi yang dibantu Iran yang menguasai ibukota, Sana’a, dan sebagian Yaman Utara. Arus senjata Saudi ke lasykar pro-pemerintah telah mencapai sebagian keberhasilan terhadap Houthi.

Tetapi O’Brien mengatakan warga sipil merasakan penderitaan terbesar akibat pertempuran itu.

XS
SM
MD
LG